Denis adalah editor dan penulis kolom majalah Perempuan yang sedang menikmati kariernya yang cemerlang. Hidup yang hampir sempurna itu berubah 180 derajat saat Ivan, sang kekasih, memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Belanda. Belum bisa berdamai dengan trauma masa lalu, alih-alih mendukung keputusan Ivan, Denis malah memilih untuk melepas Ivan pergi dari Indonesia... sekaligus dari hatinya.
Sementara itu, Wina sahabat karib Denis sejak SMA, juga tengah mengalami cobaan berat. Laki-laki yang selama ini dicintainya ternyata ringan tangan dan senang menyiksa. Deraan masalah yang beruntun membuat kedua sobat ini bertekad meninggalkan masa lalu dan membuka lembaran hidup baru.
Sayang, usaha mereka melupakan masa lalu ternyata tidak semudah membalik telapak tangan. Wina terus diteror sang pacar, sementara Denis merasa terganggu sekaligus penasaran setiap mendapat kiriman e-mail dari seorang pembaca kolomnya yang sepertinya tahu trauma masa lalunya, termasuk alasan ia dulu melepaskan Ivan.
Lantas, apa yang Denis perbuat kala Ivan tiba-tiba muncul kembali dalam kehidupannya, membuat jantungnya kembali berhenti berdebar? Apa hubungannya dengan sosok misterius pengirim e-mail? Bagaimana pula nasib Wina, mampukah ia melepaskan diri dari laki-laki yang tak juga berhenti menyiksa batin dan raganya?
Nov 30, 2012
Rembulan Gading - Sari SaFitri Mohan
Cinta 24 Jam - Andrei Aksana
Aku tidak menantikan siapa-siapa lagi
Aku hanya ingin di sini
Bersamamu
Dan itu melebihi apapun
Siapapun
Engkalau penjuru mata angin
Memberi arah dengan pasti
Mengelilingiku tanpa henti
Setiapku mencari
Tak perlu ku berpaling.
Nov 24, 2012
Indonesia Book Fair hari kedua terakhir
Wooowww...
Setelah melewatkan beberapa kali bookfair, kali ini saya memberanikan diri pergi ke istora senayan demi cari buku. Kenapa saya mengatakan memberanikan diri? Karena saya harus pergi ke sana sendirian.
Hal yang paling menyenangkan adalah, saya mendapatkan buku-buku yang sudah lama saya cari. Yaaiiiiii. Gone With the Wind dan Scarlett. Dari SMA saya sudah perna baca Gone With the Wind, hanya saja saya lupa baca yang buku berapa, jadi sebagai pelampiasan saya memborong buku-buku ini. Kalau menurut saya pribadi, harga novel ini tergolong mahal apalagi dijual di pameran buku. Tapi karena sudah lama mencari yang bagus, saya merelakan 170ribu untuk ketujuh buku ini. :)
Awalnya saya hanya melihat Gone With the Wind yang berpose di rak, tapi sewaktu membayar, penjualnya menawarkan Scarlett. Ya, sudah saya borong semua.
Nah, selain main-main di dibagian buku bekas, saya tidak melewatkan buku-buku yang harganya dibawah 20ribu dan dengan kalap saya borong sekitar 16 buku dari penerbit Dastan. Juga discount di Mizan sungguh menarik hati, hahaha.. Jadilah saya memborong lima buku dari Mizan. :)
Besok adalah hari terakhir Indonesia Book Fair, jadi besok saya rencananya akan ke sana lagi, sekalian cari pesenan dari pembeli... Xixixi..
Oya, lupa bilang. Saya juga sempat melihat talk show Ollie tentang bukunya Yes You Can, tapi ntah mengapa saya kurang tertarik, jadi saya hanya sesaat disitu. :)
Kekecewaan terbesar saya adalah saya tidak menemukan novel Sophie Kinsella di Periplus. Kata mereka, buku itu tidak di bawa. :( Jadi saya sangat, sangat, sangat berharap besok akan menemukan novel itu. :)
Big Hug,
@yuuCaaaa
Nov 22, 2012
Alita @ First - Dewie Sekar
Sejak pertama berjumpa dengan Erwin, Alita jatuh cinta pada sahabat kakaknya itu. Bagi Alita, tak jadi masalah Erwin hanya menganggapnya adik. Toh Alita memang tak berniat jadi kekasih Erwin. Mencintai bukan berarti juga bersedia jadi kekasih. Bagi Alita, orang tak pernah butuh syarat apa pun untuk jatuh cinta, tapi jelas banyak yang harus dipertimbangkan saat sepasang insan berniat menjalin hubungan serius. Dan Erwin---yang terang-terangan mengaku dirinya buaya mata keranjang---tak masuk hitungan Alita, juga tak masuk hitungan orangtua Alita, kakak Alita, bahkan juga sahabat Alita.
Toh cinta Alita pada Erwin tetap tumbuh bersemi, meski tersembunyi dalam hati. Bagi Alita ini bukan pemberontakan melawan keluarga dan sahabatnya, sebab Alita merasa cintanya pada Erwin adalah jenis cinta sepihak yang tak menghendaki apa-apa dari yang dicintai. Cinta yang penuh kesadaran tak akan memperoleh pemenuhan. Cinta tanpa tujuan memiliki, apalagi menguasai. Cinta tanpa harapan, tanpa muara....
Tapi, sungguhkah jenis cinta semanis dan sesederhana itu bisa benar-benar ada? Sungguhkah Alita mampu tetap menggunakan akal sehatnya dan menuruti nasihat orang-orang terdekatnya, saat akhirnya Erwin juga jatuh cinta padanya?
Circle of Love - Monica Petra
SINOPSIS:
Patricia Sarah mahasiswi semester akhir yang tengah sibuk menyusun skripsi. Sebagai novelis muda berbakat, karier dan kesibukan membuatnya belum memiliki pacar.
Rupanya perjalanan cintanya tak semulus perjalanan karier dan studinya. Beberapa pemuda membuat Patricia tertarik, di antaranya Clyde—pemuda warga negara Thailand yang ia temui di Bali, Andhika—aktor terkenal, dan Bryan—teman di dunia maya. Belum lagi ada Adrian dan Felix yang juga memberi warna dalam hidup Patricia.
Tetapi, siapakah yang benar-benar mampu memenangkan hati seorang Patricia Sarah?
Novel ini wajib dibaca oleh semua wanita single yang masih menunggu cinta sejatinya. Pahit manis cinta akan selalu ada, tetapi kehidupan tidak akan pernah berhenti berjalan.
What can I say?
Novel ini adalah novel pertama dari penulis yang biasanya nulis teenLit. Jadi sebenarnya novel ini lebih cocok untuk penggemar TeenLit. :)
Awalnya saya tertarik membaca buku ini karena covernya manis, bagian terakhir dari sinopsinya sepertinya menjanjikan. Hehehe
Kisahnya tentang Patricia yang dikelilingi banyak lelaki, bukan dalam artian yang negatif, kata halusnya dia punya kenalan pria yang banyak. Karena dia seorang penulis, jadi bagi dia rasanya biasa saja berteman dengan orang lain lewat FB, bertemu, bertukar no ponsel, kemudian semakin lama dia menaruh harap pada pria itu.
Nah, disinilah kejatuhan Patricia, harapannya tersebut sering pupus dan membuatnya sakit hati. Sakit hatinya yang terperih *didalam novel ini* adalah ketika sahabat pria yang dia anggap sepertinya mencintainya juga, terlihat menaruh perhatian lebih pada temannya.
Awalnya membaca, aku sempat mengira dia akan berakhir dengan pria yang dia temui di Bali, bahkan aku sempat berharap. Tapi ketika sahabat Patricia pulang ke Indonesia, di sinilah endingnya semakin jelas bagiku.
Novel ini juga cukup bagus, karena Monica Petra menambahkan pesan moril yang memang dibutuhkan oleh para wanita yang sedang menunggu cinta sejatinya. Hahaha
Overall dua dari lima bintang untuk novel ini...
Love,
@yuuCaaaa
Nov 18, 2012
The Wedding Games - Fanny Hartanti
Dania Kartanegara presenter acara memasak sekaligus pemilik wedding organizer ternama di Indonesia. Namun, di balik kesuksesannya Dania menyimpan kesedihan luar biasa akibat ketidakmampuannya menjadi seorang ibu. Pada saat ia berusaha menenggelamkan diri pada kariernya yang semakin meroket, pernikahannya pun terguncang.
Dion Dirgantara, suami Dania, lelaki modern dan mapan. Ia selalu berpendapat kedudukan wanita dan pria bisa sejajar. Namun saat karier istrinya melesat tajam dan semakin sibuk, egonya sebagai lelaki mulai berontak. Kerenggangan hubungan itu membuatnya mudah terbujuk wanita lain.
Dania dan Dion sebenarnya masih saling mencintai, tapi sama-sama keras kepala dan merasa paling benar sendiri. Tetapi, di saat tak ada yang mau mengalah, bukankah semua pihak akhirnya jadi kalah?
Nov 16, 2012
Burung Merak - Maria A.Sardjono
SINOPSIS:Sejak awal perkenalannya dengan Wibisono, Ana telah mempunyai firasat bahwa laki-laki itu memandang rendah padanya, meremehkannya, dan tidak bisa dipercaya. Karenanya ia ingin melepaskan diri dari daya pikat lelaki itu. Namun sayang, jerat-jeratnya terlalu kuat dan terlalu liat. Sayangnya pula, Ana tidak pernah menyangka bahwa Wibisono memang berniat menjeratnya untuk membalaskan dendam keluarganya.
”Buruk merak itu harus kutangkap,” begitu berulang kali Wibisono berkata kepada dirinya sendiri dengan perasaan geram. Lelaki itu menjulukinya ”buruk merak”, burung berbulu indah yang angkuh. Burung merak yang munafik, karena Wibisono merasa gadis itu sok suci dan sok jual mahal padanya.
Dan Wibisono yang sudah dibutakan dendam itu tidak bisa melihat lagi dengan hati yang jernih bahwa Ana sesungguhnya memang gadis baik-baik yang selalu berhati-hati dalam pergaulannya dengan laki-laki. Ana sangat berbeda dengan saudara-saudara perempuannya yang lain. Maka ketika dendam telah dituntaskan, penyesalan pun menyergap kuat dirinya. Namun nasi telah menjadi bubur.
Sejujurnya di awal saya berharap banyak akan novel ini, mengingat saya sudah lama tidak membaca novel-novel penulis lama seperti ini. Ini merupakan novel pertama karya Maria A. Sardjono yang saya baca, walaupun tidak terlalu kecewa, saya tetap akan mikir-mikir sebelum membeli buku-nya lagi.
Baiklah akan saya urai hal yang sayasukai di buku ini. Pertama tatanan kata dan bahasanya cukup baku dan sesuai dengan ejaan yang benar. Sayatidak bilang bahasanya menjadi kaku karena itu, tapi saya justru merasa nyaman dengan bahasa itu.
Tidak seperti novel penulis baru sekarang ini yang sering menyerempet ke penggunaan bahasa asing, bahkan terkadang saya melihat terlalu banyak penggunaan bahasa asing. Terkadang terlintas di pikiran saya kalau bukan kita yang membudayakan bahasa sendiri, siapa lagi?
Selain itu, novel ini cukup berisi karena dia menceritakan tentang sejarah borobudur dan kehidupan agama di Pulau Jawa. Jadi novel ini tidak dangkal.
Nah, yang tidak saya sukai adalah banyaknya pengulangan. Pengulangan istilah seperti orang yang perpapasan di atas kapal, juga pengulangan cerita tentang hubungan Ana dan Wibi. Misal Wibi bercerita pada ibunya menggunakan dialog langsung bagaimana hubungannya dengan Ana, padahal sebagai pembaca yang sudah mengetahuinya, saya merasa tidak perlu membaca kisah itu lagi.
Walaupun akhir kisahnya sudah ketahuan sejak awal, saya menaruh kecewa karena cara mereka mengakhirnya terlalu singkat. Saya berharap kejadian Wibi yang menodai Ana itu ada di tengah cerita, tapi ternyata ada di bagian akhir.
Ya.. walau kecewa, tapi tidak ada salahnya baca novel ini.
Dua dari lima bintang untuk buku ini..
Cheers,
@yuuCaaaa
Baiklah akan saya urai hal yang sayasukai di buku ini. Pertama tatanan kata dan bahasanya cukup baku dan sesuai dengan ejaan yang benar. Sayatidak bilang bahasanya menjadi kaku karena itu, tapi saya justru merasa nyaman dengan bahasa itu.
Tidak seperti novel penulis baru sekarang ini yang sering menyerempet ke penggunaan bahasa asing, bahkan terkadang saya melihat terlalu banyak penggunaan bahasa asing. Terkadang terlintas di pikiran saya kalau bukan kita yang membudayakan bahasa sendiri, siapa lagi?
Selain itu, novel ini cukup berisi karena dia menceritakan tentang sejarah borobudur dan kehidupan agama di Pulau Jawa. Jadi novel ini tidak dangkal.
Nah, yang tidak saya sukai adalah banyaknya pengulangan. Pengulangan istilah seperti orang yang perpapasan di atas kapal, juga pengulangan cerita tentang hubungan Ana dan Wibi. Misal Wibi bercerita pada ibunya menggunakan dialog langsung bagaimana hubungannya dengan Ana, padahal sebagai pembaca yang sudah mengetahuinya, saya merasa tidak perlu membaca kisah itu lagi.
Walaupun akhir kisahnya sudah ketahuan sejak awal, saya menaruh kecewa karena cara mereka mengakhirnya terlalu singkat. Saya berharap kejadian Wibi yang menodai Ana itu ada di tengah cerita, tapi ternyata ada di bagian akhir.
Ya.. walau kecewa, tapi tidak ada salahnya baca novel ini.
Dua dari lima bintang untuk buku ini..
Cheers,
@yuuCaaaa
Nov 13, 2012
The Windflower - Sharon Curtis, Tom Curtis
Merry Wilding mendambakan petualangan… namun yang dia dapat malah penculikan dan dikirim ke kapal yang paling ditakuti di lautan.
Merry tak punya pilihan lain kecuali tunduk pada perintah pemilik kapal, sang bajak laut misterius berambut keemasan. Dan meskipun kata-kata setajam duri sering meluncur keluar dari sana, bibir itu juga mengenalkan gadis itu pada ciuman memabukkan yang tak akan pernah dia lupakan. Laki-laki itu tampak begitu berbahaya, sekaligus membuatnya hampir tak bisa bernapas karena dikuasai gairah.
Devon Crandall hanya bermaksud untuk merayu tawanannya itu sedikit dan mengorek informasi darinya. Tapi dia tak pernah menduga sepasang mata biru milik perempuan itu bisa membuatnya kehilangan kendali atas dirinya. Kepolosan Merry malah membuat Devon semakin menginginkannya.
Sang bajak laut dan tawanannya saling membujuk, saling menggoda… siapa akhirnya yang jadi pemenangnya?
It Had to be You - Susan Elizabeth Phillips
Add to Goodreads
Bagi Phoebe Somerville, tim football bernama Chicago Stars jelas bukan sebuah warisan yang glamor. Tapi itu tidak seberapa dibandingkan harus berhadapan langsung dengan si pelatih, Dan Celebow, yang tak hanya seksis tapi juga pemarah. Buruknya lagi, ternyata perasaan itu timbal-balik. Di mata Dan, Phoebe adalah bos yang paling dia benci setengah mati, tak lebih dari sekadar perempuan tak berotak yang bahkan sama sekali tak tahu-menahu tentang aturan permainan football. Benar-benar tak berguna!
Jadi, apakah ada penjelasan yang logis tentang ketertarikan Dan kepada Phoebe? Lalu, kenapa bagi Phoebe, bibir Dan yang kasar dan kurang ajar itu menyebalkan sekaligus menggoda untuk dicium? Api dan bensin ditakdirkan untuk saling menghancurkan, bukannya malah saling jatuh cinta... dan membakar satu sama lain dengan gairah yang tak bisa dijelaskan oleh kata-kata.
Ya Tuhan. Ini memang benar-benar kisah cinta yang tak masuk akal!
Nov 6, 2012
Lukisan Keempat - Rina Suryakusuma
SINOPSIS:
Sebagai pramugari maskapai penerbangan internasional Corissa Airlines, tidak seorang pun mengira Natasya Petra Rahadian memiliki tiga fase kehidupan yang membuat gadis itu terluka karena cinta.
Dimulai dari ayahnya yang meninggalkan Natasya bersama ibu dan adiknya. Kekasih masa kuliah yang menduakannya dengan sahabat karibnya sendiri. Dan terakhir, pilot yang dekat dengan dirinya ketika menjalani pelatihan berselingkuh dengan teman sekamarnya.
Natasya bersumpah takkan jatuh cinta lagi. Sampai ia bertemu Craig Hayden, penumpang Corissa Airlines yang menyebalkan. Sementara Craig sudah tertarik pada Natasya yang begitu menawan hati saat kali pertama ia memandangnya.
Entah bagaimana Craig tahu, Nat memendam luka dalam hidupnya. Ia bertekad akan menyingkap kabut tersebut, memberi Natasya siraman kasih sayang, dan mengembalikan kepercayaannya kepada cinta.
Mampukah Craig membuktikan bahwa ia layak masuk dalam kehidupan Natasya? Bisakah Craig mewujudkan tekadnya untuk menjadi bagian dari lukisan hidup Natasya yang keempat, sekaligus yang terakhir?
Emm... sebenernya berat juga untuk menyimpulkan kalau aku tidak menyukai cerita ini, tapi pada kenyataannya aku kurang suka. Sedikit menyesal telah membelinya, tapi karena sudah di beli, maka tidak ada salahnya di baca, bukan?
Berasal dari keluarga broken, Natasya menyimpan rasa benci pada ayahnya. Ayahnya yang meninggalkan keluarga mereka demi wanita lain. Rasa benci pada ayah berubah menjadi rasa kecewa terhadap pria. Rasa kecewa pada pria membuatnya tidak percaya yang namanya cinta.
Bagi saya novel ini sangat datar, alur ceritanya juga mudah di tebak. Maaf kalau comment ini kurang enak dibaca. Aku membeli novel ini karena aku ingin tahu tentang genre Amore, karena kemaren Gramed mengadakan lomba menulis novel Amore, tapi setelah di baca saya malah kecele.. :)
Dua dari lima bintang untuk novel ini.
Regards,
@yuuCaaaa
Surrender My Love - Johanna Lindsey
Lord Viking yang tampan, Selig Haardrad, dicurigai sebagai mata-mata dan dimasukkan ke penjara bawah tanah milik Lady Erika di Gronwood. Kondisinya yang terluka parah dan demam tinggi tidak menghentikan penyiksaan yang diberikan kepadanya. Satu hal yang membuat Selig bertahan dari semua siksaan itu: pembalasan dendam!
Mengetahui keberadaan Selig, keluarga Haardrad menyerang Gronwood dan berhasil membebaskan Selig. Kedudukan kini berbalik. Selig telah menawan Erika. Selig membulatkan tekad akan membuat wanita itu mendapatkan pembalasan setimpal, meski ia dikenal tak pernah menyakiti wanita.
Dan kini, Lady Erika dan Selig Haardrad akan mengetahui bahwa pembalasan dendam memang manis
Nov 5, 2012
Fires Of Winter - Johanna Lindsey
Demi memenuhi keinginan ayahnya, Lady Brenna Carmarham dengan berat hati menerima rencana pernikahan yang dipaksakan kepadanya. Betapa terkejutnya ia ketika bangsa Viking datang ke pulaunya bukan untuk menjemputnya sebagai calon pengantin putra kepala suku mereka, melainkan membantai rakyat Brenna dan menjadikan para wanita sebagai budak!
Brenna bersumpah tak seorang pun bisa memperbudaknya, termasuk laki-laki Viking yang seharusnya menjadi calon suaminya, Garrick Haardrad.
Di luar dugaan, Garrick mampu menunjukkan kelembutan dan kesabaran luar biasa terhadap kekeraskepalaan Brenna. Bahkan saat Brenna merencanakan pembalasan atas malapetaka yang menimpa bangsanya pun, ia tak mampu mengabaikan gairah cinta sang laki-laki Viking.
Subscribe to:
Posts (Atom)