Jul 19, 2013

Insurgent - Veronica Roth





525 pages
One choice can transform you, or destroy you. Every choice has consequences, and as unrest surges in the factions all around her, Tris Prior must continue trying to save those she loves, and herself, while grappling with haunting questions of grief and forgiveness, identity and loyalty, politics and love.




Saya gak bisa berhenti tersenyum saat baca buku ini.

Love it! 
*bisa gak gw nulis reviewnya begitu aja?* || *kemudian di keplak sama pembaca*

Baiklah. Seperti kisah dibuku sebelumnya. Tris kehilangan kedua orang tuanya ketika para Dauntless yang di berikan suntikan simulasi membunuh hampir seluruh anggota Abnegation. Sekarang Tris, Tobias, Caleb sedang dalam pelariannya ke Amity, the peaceful. Amity tidak punya pemimpin tapi, Johanna Reyes adalah orang yang cukup berpengaruh di Amity.

Awalnya mereka berharap Amity akan mau diajak kerjasama untuk melawan Erudith, tapi karena fokus mereka adalah kedamaian, mereka menolak. Mereka memutuskan untuk menjadi faction yang netral yang mana semua faction dapat datang kepada mereka untuk berlindung. Tentunya selama mereka mematuhi aturan yang berlaku di Amity.

Mereka yang melawan peraturan Amity akan disuntikkan serum kedamaian. Tris sendiri sudah mencoba serum ini, dia merasa seperti orang yang melayang dan merasa damai. Untungnya efeknya tidak terlalu lama, karena kalau sempat tokoh utama kita memiliki sifat damai, dia bukan seorang Divergent lagi kan?

Nah, karena Amity menolak bersukutu, harapan Tris kini hanya pada Candor. Faction yang menjunjung kejujuran. Di sini, Tris bertemu dengan Christina. Rasa bersalah yang selama ini menghantuinya, kembali menyerangnya dan kali ini lebih parah karena Christina adalah kekasih Will. Sahabat yang terlah dibunuhnya di malam pemberontakan itu.

Di Candor para Dauntless yang baru bergabung dengan mereka akan disuntikkan serum kejujuran dan mereka akan ditanyaain pertanyaan-pertanyaan pribadi. Tobias adalah orang pertama yang di suntikkan serum itu dan didepan semua orang dia ditanyai pertanyaan mengenai malam pemberontakan itu. Karena banyak yang melihat bahwa Tobias ada di ruang kontrol dan sedang mengkontrol para Dauntless. 

Saat itulah pertama kalinya Tobias mengaku kalau dia adalah Divergent. Tapi lebih dari itu Tobias juga mengaku kalau dia menyesal telah mengenal Tris. 

Ketika giliran Tris tiba, dia pun mengakui keberadaan dirinya sebagai Divergent dan alasannya keluar dari Abnegation. Dan yang paling mencengangkan adalah Tris mengakui rasa penyesalannya yang terdalam akan kematian Will. Karena dia telah membunuh sahabatnya sendiri.

Semenjak kejadian serum kejujuran Tris dan Tobias mengalami adu mulut. Hubungan mereka di uji atas dasar kejujuran dan kepercayaan. Bagian ini saya suka, karena menyoroti kehidupan romantis sepasang sejoli ini. Mungkin karena saya sudah melihat pemeran utama versi filmnya, jadi ngebayanginya lebih mudah.

Kerhidupan percintaan Tobias dan Tris sarat akan bagian-bagian yang perlu di spoiler untuk anak di bawah  15 tahun. Tapi tidak terlalu kentara, soalnya buku ini hanya menganut secuil dari gendre YA. :))

Candor ternyata juga menolak bekerjasama dengan Dauntless untuk menjatukan Erudith. Akhirnya mereka memutuskan kembali ke markas besar Dauntless dan berencana untuk menghancurkan semua kamera yang ada di daerah itu.

Baru sehari di Dauntless, Erudith sudah menyerang mereka. Mereka mengirimkan simulasi pada tiga orang Dauntles dan salah satunya meninggal. Mereka meninggalkan pesan bahwa kejadian itu akan terus berulang sampai salah satu Divergent ada yang menyerahkan diri.

Tris dengan sifat Abnegation yang ada di dirinya, memutuskan untuk menyerahkan dirinya pada Erudith. Sebenarnya waktu baca bagian ini, saya merasa sangat membenci Tris. Dia seperti orang yang kehilangan akal sehatnya. Apa dia gak mikir kalau dia menyerahkan diri bukan berarti Eridith akan kalah. Dasar bego! Padah Tobias udah melarang dan dia udah janji ke Tobias. Gadis keras kepala!

Nah waktu di markas Erudith, mereka melakukan scan otak pada gadis itu dan melakukan percobaan padanya. Peter. Orang yang dibenci Tris karena nyaris membunuhnya, ternyata telah menjadi pengawal pribadi dari pemimpin Erudith, Jeanine Matthews.

Saya benci dengan Erudith, terutama Jeanine. Mereka mengira dengan kepintaran tersebut mereka bisa menguasai dunia. Dan yang terparah mereka ingin bisa mengontrol semua orang di setiap faction. Dunia macam apa itu? Kita tidak punya kebebasan untuk memilih.

Karena ini bukan buku terakhir, di bagian akhirnya penulis menggantung ceritanya. Terakhir buku ini menceritakan tantang dunia luar, tentang kehidupan mereka diluar pagar yang di jaga oleh Dauntless. Juga cerita berakhir ketika peperangan antara Factionless dengan Faction lainnya.

Intinya saya suka serial ini, dan saya sedang sangat menanti kehadiran buku ketiga,,
“Insurgent,” he says. “Noun. A person who acts in opposition to the established authority, who is not necessarily regarded as a belligerent”


No comments:

Post a Comment