Jul 18, 2013

Notasi - Morra Quantro




Paperback, 294 pages
Published May 2013 by GagasMedia 

Rasanya, sudah lama sekali sejak aku dan dia melihat pelangi di langit utara Pogung.
Namun, kembali ke kota ini, seperti menyeruakkan semua ingatan tentangnya; tentang janji yang terucap seiring jemari kami bertautan.

Segera setelah semuanya berakhir, aku pasti akan menghubungimu lagi.

Itulah yang dikatakannya sebelum dia pergi.
Dan aku mendekap erat-erat kata-kata itu, menanti dalam harap.
Namun, yang datang padaku hanyalah surat-surat tanpa alamat darinya.
Kini, di tempat yang sama, aku mengurai kembali kenangan-kenangan itu
First of all, I like the sinopsis. Ada apanya.

Biasanya saya akan skip baca sinopsis, dan alasan saya memilih buku ini dibandingkan novel yang lain adalah cover dan judulnya. Walaupun Notasi sebenarnya kurang cocok dijadikan judulnya, tapi karena isinya tentang siaran radio, pasti tau donk radio itu mostly muter lagu.:)

Ini buku pertama yang saya baca dari penulis ini. Jadi jujur saja sejak awal membaca rangkaian karatanya. Saya suka. 

Kisah yang diangkat adalah jaman reformasi. Untuk hal ini saya semakin suka, karena idenya beda dari yang lain. 

Kisahnya tentang sepasang sejoli di UGM. Yang wanita adalah mahasiswa FKG dan pria-nya adalah anak Teknik Elektro (TE). Nalia dan Nino. 

Awalnya pertemuan mereka kurang menyenangkan karena, Nalia yang ingin meminjam jasa radio anak TE terpaksa mengurungkan niatnya karena biayanya lebih mahal dari yang pernah dijanjikan. Sempat terjadi perdebatan, walaupun dia tidak berdebat dengan Nino, tapi pria yang hanya memperhatikan perdebatan itu cukup membuat Nalia jengah.

Kisah ini mengambil setting saat Orde Soekarno hendak di gantikan dengan Orde Reformasi. Saat banyak mahasiswa yang rela turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi rakyak. 

Nino adalah salah satu dari mahasiswa itu. Radio yang dibangun di Teknik UGM tersebut bukanlah radio yg legal. Karena mereka tidak membeli frekuensi yang resmi dari Departement Perhubungan. Pada waktu itu semua siaran di saring dengan ketat, setiap informasi yang berisikan informasi untuk menjatuhkan pemerintah akan di hancurkan bersama dengan pemberi informasi.

Buku ini bercerita dengan alur maju mundur. Setting mundur-nya adalah ketika jatuhnya era orde lama, dan setting masa kini-nya adalah ketika tragedi meletusnya gunung berapi. 


Setelah 'peperangan' usai. Nino yang berjanji akan kembali pada Nalia hilang ditelan bumi. Tidak ada yang tahu kebenarannya. Tapi dia selalu mengirimkan surat pada Nalia. Surat tanpa alamat.

Nalia, bagaimana pun juga tidak mungkin tetap bertahan pada kehidupan yang seperi itu. Nalia akhirnya melanjutkan pendidikannya hingga ke negri seberang. Bertahun-tahun menjalani kehidupannya, Nalia kembali ke Jogja dengan tujuan membantu para korban bencana alam. Kembali ke Jogja, memberikannya banyak kesempatan untuk mengenang semua masa lalunya. Bersama Nino.

Nino pun akhirnya memenuhi janjinya. Dia kembali. Tapi apakah dia kembali di saat yang tepat? Apakah Nalia masih menunggunya. Lalu apa kabar Veronika?

Saya berikan rating tertinggi untuk buku ini. Karena ide ceritanya yg antimainstream, selain itu karena saya suka dengan gaya ceritanya. Mungkin saja, saya akan membaca karyanya yang sebelumnya.

 


2 comments:

  1. wah bikin giveaway novel ini dong mba :D saya jadi pengen baca, suka, apalagi yang berbau UGM ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha.. buku ini saja saya baca di gramed, mbak..

      baca gratisan.. :D

      Delete