Jan 20, 2013

The Hunger Games - Suzanne Collins





Dua puluh empat peserta.

Hanya satu pemenang yang selamat.

Amerika Utara musnah sudah. Kini di bekasnya berdiri negara Panem, dengan Capitol sebagai pusat kota yang dikelilingi dua belas distrik. Katniss, gadis 16 tahun, tinggal bersama adik perempuan dan ibunya di wilayah termiskin di Distrik 12.

Karena pemberontakan di masa lalu terhadap Capitol, setiap tahun masing-masing distrik harus mengirim seorang anak perempuan dan anak lelaki untuk bertarung dan ditayangkan secara langsung di acara televisi The Hunger Games. Hanya ada satu pemenang setiap tahun. Tujuannya adalah : membunuh atau dibunuh.

Ketika adik perempuannya terpilih mengikuti The Hunger Games, Katniss mengajukan diri untuk menggantikannya. Dan dimulailah pertarungan yang takkan pernah dilupakan Capitol.


Pertama kali menonton film-nya, saya langsung bertanya-tanya ending seri ini seperti apa?
Dan itulah alasan terbesar saya untuk membaca buku ini. Maksud saya tentang 'ending' adalah siapakah yang akan di pilih Katniss?

Twilight di menangkan oleh Edward, The Vampires Diaries dimenangkan oleh (belum tau, season 4 nya belom nonton -_-")

Apakah Gale si pria dewasa yang sudah lama bersamanya?
Atau pria yang sudah menyukainya sejak usia 5 tahun?

Buku ini diceritakan menggunakan pov orang petama, yaitu Katniss, jadi sewaktu membacanya, yang mana saya pasti membandingkan dengan film yang sudah lebih dulu saya tonton, rasanya ada bagian yang kurang di jelaskan, namun di bagian lain ada yang lebih detail. :-D

Harus diakui ide cerita ini memang bagus, bukan hanya tentang permainan yang mengerikan itu. Bayangkan saya ada negara yang rakyatnya berdandan berlebihan, menggunakan warna rambut yang aneh, hiasan mata yang berlebihan, dan euuhhhh... Rasanya yang dandanan normal hanya Cinna dan tentunya para peserta Hunger Game.

Mentor mereka, Haymitch Abernathy adalah orang yang paling tidak menyebalkan. Sepertinya sejak awal dia memang tidak menginginkan Katniss dan Peeta menang atau mungkin saja dia sudah mati rasa karena sudah bertahun-tahun lamanya para muridnya meninggal di permainan ini. Tapi tetap saja hobi mabuk-nya itu terkadang minta di tabok >.<

Sedangkan Katniss, si gadis api yang memainkan permainannya sendiri tanpa sadar kalau Peeta akhirnya terluka dengan kepura-puraannya. Katniss sendiri tidak bisa memastikan hatinya sebenarnya menyukai siapa, saat bersama Peeta dia masih memikirkan Gale. Emm... walaupun sebenarnya sampai detik ini saya masih mendukung Katniss bersama Gale. Alasannya karena Gale yang lebih dewasa dan mereka sudah bersama-sama sejak lama. :)

And the poor Peeta, sabar ya cakep.. Kalau Katniss gak mau sama kamu, saya masih kok.. #hahaha #dipanahinamateamPeeta.. :-p

Yang tidak saya sukai dari Peeta adalah sikapnya yang kurang dewasa dan terlalu melankolik. Walaupun cerita tentang dia mencintai Katniss sejak pertama masuk sekolah memang sangat romantis, tapi rasanya  kalau Katniss bersama Peeta, maka yang akan jadi suami adalah Katniss... hehehe

Sedangkan Gale yang muncul di awal kisah memang tidak banyak menunjukkan perasaannya pada Katnis, karena Gale tidak ikut permainan ini, tapi setidaknya di awal Gale memang sudah menunjukkan keinginannya untuk hidup bersama Katniss. 

Ahh... saya sendiri dilemma bila menjadi Katniss, tapi kan masalah Hungger Game bukan di satu buku saja. Gak sabar pengen baca buku yang keduanya... Semoga segera dapet pinjaman.. hahaha


No comments:

Post a Comment