Sep 5, 2013

Practice Makes Perfect - Julie James



Add to Goodreads || Download ebook

Behind closed doors, they're laying down the law.

When it comes to the laws of attraction...

Payton Kendall and J.D. Jameson are lawyers who know the meaning of objection. A feminist to the bone, Payton has fought hard to succeed in a profession dominated by men. Born wealthy, privileged, and cocky, J.D. has fought hard to ignore her. Face-to-face, they're perfectly civil. They have to be. For eight years they have kept a safe distance and tolerated each other as coworkers for one reason: to make partner at the firm.

There are no rules...

But all bets are off when they're asked to join forces on a major case. Though apprehensive at first, they begin to appreciate each other's dedication to the law—and the sparks between them quickly turn into attraction. But the increasingly hot connection does not last long when they discover that only one of them will be named partner. Now it's an all-out war. And the battle between the sexes is bound to make these lawyers hot under the collar.


J.D dan Payton telah bekerja di satu perusahaan yang sama selama delapan tahun dan selama itu pula mereka hidup dalam persaingan 'dingin' yang mereka ciptakan.

Untungnya mereka tidak menangani kasus yang sama, Payton dengan kasus-kasus perusahaan yang lebih kearah pelecehan seksual dan J.D menangani kasus kriminal. Mereka berdua merupakan pengacara terhebat di kelasnya. Tidak ada satupun kasus Payton dan J.D yang kalah dipengadilan. Selain kecermelangan itu, mereka berdua sama-sama masih muda dan 'berpenampilan menarik'

Pada suatu hari *berasa dongeng*, mereka mendapatkan tugas 'kelompok'. J.D dan Payton diutus untuk menarik sebuah perusahaan untuk menggunakan jasa hukum di perusahaan mereka. Nah, di sinilah mereka dipaksa untuk saling membantu. Bahkan Jasper, client mereka itu, menjebak mereka, mereka disuruh untuk saling memuji dan disinilah sebuah perasaan baru muncul dalam diri mereka.

Di umur ketiga puluh dua, mereka sedang dipromosikan untuk menjadi partnership di perusahaan itu. Tentunya perusahaan mereka biasanya tidak menerima pengacara dibawah usia 40 untuk menjadi partner mereka. Jadi, baik J.D dan Payton dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka harus bersaing secara terbuka. Hanya satu dari mereka yang akan diterima menjadi partner.

Di tengah-tengah perasaan yang sedang galau, J.D dan Payton lebih memilih untuk fokus menjadi Partner. Bahkan sempat ada perang terbuka antar mereka dan jujur ini perang lebih merugikan Payton karena dia dipermalukan di depan pengadilan. *Serius, saya salut sangat dengan ibu Payton ini*

Sedangkan si J.D yang tidak pernah menduga kalau rencananya akan berakhir seburuk itu, merasa sangat-amat bersalah. Perasaan J.D juga semakin kacau-balau ketika di mendapati kalau Payton sedang berkencan dengan Chase, teman kuliahnya dulu.

Uuh, dimana waktu pengumuman tentang partnership tinggal satu minggu lagi dan J.D merasa dia tidak bisa tanpa Payton. 

 

"You asked why there isn’t anyone else in my life, and the reason . . . is you.” He cleared his throat. “I know I’ve acted  otherwise. I know I’ve been terrible to you at times. That’s just a defense mechanism. Because the truth is, every single day for the past eight years I’ve wanted you to look at me the way you did when we first met.”

Saya suka cover buku ini, kalau tidak salah untuk buku terjemahan juga pakai cover yang sama. Judulnya juga sangat menggoda saya, soalnya belakangan kata-kata practice makes perfect sering saya ucapkan bila ada teman yang hobby memuji saya *naikkan kerah baju*

Membaca buku ini rasanya seperti minum air dengan batu es yang banyak setelah berjam-jam di terik panasnya Jakarta. It's been a long time I miss some book like this. Just tell me I'm lame, tapi jujur aja cerita seperti ini bisa bikin adrenalin saya naik. Mungkin buku seperti ini tipe saya.. :)

Untuk Julie James, serius saya jatuh cinta dengan karyamu.

2 comments:

  1. suka banget deh sama tampilan blogmu :)
    aku juga suka Julie James walau belum baca semua bukunya, baru sexies man atau apalah itu judulnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasi mbak.. :)

      The Sexiest Man alive.. iya aku juga suka sama buku itu.. :)

      Delete