Sep 12, 2013

12 Menit - Oka Aurora



Add to Goodreads

Tebal: 362 halaman
Penerbit: Noura Books pada Mei 2013

Elaine, sang pemain biola, yakin bahwa musik adalah segala-galanya. Namun, ayahnya menentang, menganggapnya sia-sia.

Tara, berusaha menguasai nada-nada snare drum meski memiliki keterbatasan pendengaran. Tetapi, luka masa lalunya terus menghantui.

Lahang, di tengah deritanya, berusaha memenuhi janji pada sang ayah. Namun, dilema membuatnya ragu melangkah.

Rene bermimpi membawa mereka, tim marching band yang dilatihnya, menjadi juara. Meskipun mereka hanya datang dari sebuah kota di pelosok negeri. Meskipun orang lain menganggap itu mustahil.

Mereka berlatih ribuan jam hanya demi 12 menit penentuan. Mereka bertedad membuktikan pada dunia. Bahwa mimpi harus kau percayai agar terwujud. Dreaming is believing. Dan bersama-sama mereka akan menyerukan, Vincero!
Akhirnya kesampaian juga baca buku ini setelah denger bocoran kalau buku ini bercerita tentang Marching Band (MB) dan setelah membaca saya merasa malu. Sungguh.

Dulu saya merasa bangga menjadi anggota MB di sekolah saya. Tapi itu rasanya karena saya seperti katak dalam tempurung, atau saya yang tidak mau peduli. Menjadi anggota MB di SMA saya dulu itu semacam kewajiban bagi penghuni asrama. Tinggal kamu mau pegang alat musik apa dan kakak kelas mana yang mau mewariskan alat musiknya padamu. Dan tentu saja hal itu tidak sulit bagi saya, secara saya mendapatkan warisan dari kakak kelas SMP, jadi gak repot. 

Kalau di MB di buku ini, mereka terlebih dahulu harus menjalani masa cadet band, dimana disini mereka dilatih baris-berbaris. Untuk latihan ini, sudah tentu sudah saya jalanin selama saya kelas 1. MB hanya diperuntuk untuk kelas 2 SMA, selama kelas satu tentu saja anak asramanya punya pelatihan yang lebih keras dan bukan sekedar baris-berbaris. Disini saya tidak perlu bercerita kisah indah anak asrama, ya :)

Cukup mengenai saya, *ehem.. ehem..*
Buku ini bercerita tentang Elain, Tara, dan Lahang. Mereka bertiga adalah orang yang berbakat, tapi sayangnya mereka punya kendala masing-masing.

Elain dengan ayah yang menentangnya, Tara dengan kekurangan pendengarannya, dan Lahang dengan kondisi kesehatan ayahnya. Rene adalah pelatih mereka, dia dengan segala keinginannya untuk membuat MB itu menjadi pemenang di acara GPM.

Kalau membaca buku ini jadi kebayang film-film olahraga versi luar negri yang berkisah tentang semangat walaupun timnya terlihat lemah, mereka harus yakin bisa menang.

VINCERO.. VINCERO!! 
Itu adalah kata magic dibuku ini, semua peserta harus bisa meresapi arti kata itu. Hal ini memang diperlukan, kalau sebelum bertempur saja kamu sudah tidak yakin bahwa kau akan menang, bagaimana bisa kau memenangkan pertempuranmu?
"Berapa pun waktu yang diberikan, tak seharusnya dihabiskan dengan ketakutan.... karena ketakutan, anakku, tak akan pernah menyambung hidupmu. Yang akan menyambung hidupmu, hanya keberanian."
Novel ini sendiri diangkat dari skrip film yang ditulis oleh sang penuli, jadi membaca buku ini seperti benar-benar menonton film-nya. Semoga saja ketika film-nya muncul di bioskop-bioskop kesayangan Anda, film itu tidak mengecewakan. 
"Ribuan jam kita perjuangkan, demi 12 menit ini. Demi orang-orang yang sekarang duduk disebelah kita... Tataplah mereka. Dan, katakan pada mereka, bahwa mereka bisa bergantung padamu... Sadarilah bahwa perjuanganmu tidak akan berhasil tanpa kehadiran mereka. Berterimakasilah, karena denganhadirnya mereka, impianmu bisa terwujud. Dengan hadirnya mereka, dengan hadirnya kita semua di sini.. kita.. sudah.. menang."
Keberhasilan sebuah tim selain kerja keras, diperlukan kesadaran bahwa semua anggota saling membutuhkan dan mereka harus saling percaya.
"Rayakan 12 menit terbaik dalam hidupmu ini. bersenang-senang dan berpestalah, karena 12 menit ini adalah milikmu."
 

3 comments:

  1. Aku penasaran ma buku ini sejak masuk goodreads. Belum pernah sih baca cerita tentang marching band. Sayang aku nggak menang giveaway-nya.

    ReplyDelete