Mar 24, 2012

Orange - Windy Ramadhina





‘Dikuncinya pintu di belakangnya lalu ia bersandar lemas pada pintu tersebut. Ia seperti dipaksa menyadari kenyataan. Konyol rasanya, bercinta dengan Diyan di dalam kamar yang penuh dengan kenangan mengenai Rera.

Ah, dirinya kesal setengah mati.’

Faye ditunangkan. Tanpa dasar cinta dan murni karena alasan bisnis. Calon tunangannya, Diyan, adalah eligible bachelor yang paling diinginkan di Jakarta. Laki-laki yang tak bisa melepas kenangan masa lalunya dengan seorang model cantik blasteran Prancis.

Harusnya hubungan mereka hanya sebatas ikatan artifisial saja. Tapi cinta, ego, dan ambisi yang rumit mendorong mereka ke situasi yang lebih emosional. Situasi yang mengharuskan mereka memilih dan melepaskan.

Pertanyaannya: apa... dan siapa?


Fayrani Muid, fotographer handal yang juga adalah putri tunggal dari keluarga Muid yang merupakan keluarga kaya. Gadis dengan sifat sederhana dan tampilan apa adanya, yang jatuh hati pada Diyan Adnan tunangannya sendiri.

Faye menyetui pertunangan itu karena dia ingin membahagiakan orang tuanya. Diyan menyetujui pertunangan iu semata-mata demi urusan bisnis. Jika dua keluarga kaya bersatu, sudah pasti kekayaan itu tidak akan berkurang kan?

Rera model cantik dengan ambisinya yang besar, ingin memiliki agen model miliknya sendiri. Masih banyak keinginannya yang belum terwujud, karena itu dia tidak ingin menikah dengan Diyan. Walaupun mereka telah berhubungan selama tiga tahun.

“I met Rera and I hate when she said something I don’t know about you”

Pg: 207


Diyan adalah pria yang super sibuk, dia hanya mengikuti jadwal dari asisten pribadinya, bahkan jadwal kencannya dengan Faye pun harus di atur oleh Rei. Diyan berhasilkan menaikkan kesuksesan perusahaannya dengan kerja kerasnya, dia bahkan selalu pulang malam. Dia menyibukkan dirinya demi melupakan wanita yang ada di Paris, wanita yang masih di cintainya.

Sementara Diyan masih sibuk memikirkan Rera, Faye datang dengan caranya sendiri untuk memaksa masuk ke hati Diyan.

Zaki adalah putra kedua di keluarga Adnan, menyukai kesenian dengan jiwa pemberontak, dia keluar dari rumahnya untuk memulai usahanya sendiri. Zaki menyukai foto-foto Faye, hingga dia mendapati dirinya menyukai sang photografer.

Novel ini bercerita tentang kisah cinta segi empat, antara masa lalu dan masa kini. Untuk novel perdana Windry Ramadhina ini benar-benar bittersweet like an orange. Penulisnya berhasil mengisahkan kisah yang biasa dengan memainkan emosi pembacanya secara luar biasa.

Lucu, terkadang manusia tidak menyadari apa yang sesungguhnya mereka inginkan sebelum benar-benar kehilangan

Pg: 282
Dan detik itu juga di Pecinan, Diyan, saat kau melangkah pergi aku rela membuang fotografi asal itu bisa mempertahankan pertunangan kita. Walau kira hanya berpura-pura, walau kau tidak mencintaiku, tak apa-pap.

It’s okay because I have my own

Pg: 283

Novel ini juga terbilang unik, dari covernya sebenarnya saya tidak terlalu tertarik, tapi sketsa-sketsa yang ada di dalam novel ini yang membuat saya suka. Sketsa sosok Faye, kamera, dan segala topik yang ada di dalamnya. Setiap skesa itu seakan memberikan ceritanya sendiri. Novel ini memang menggambarkan tentang Faye, yaitu fotografi dan orange.

Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan novel ini, saya menemukan salah ketik di halaman 283.
“I’m back, Eord.” Mungkin maksudnya Erod.

Namun saya suka dengan novel ini, di kisahkan dengan baik. Empat bintang dari lima yang ada saya berikan untuk novel ini. This is a nice novel!!!


10 comments:

  1. Hmm, menarik nih. Happy-end nggak, Yu??
    Aku nggak berani baca yang sad ending. Klo happy, aku mau beli nih. :)

    Btw, km tau novel Where She Went (setelah Dia Pergi) by Gayle Forman? Pingin banget baca resensinya darimu, plis2.. *mata-kedip2*

    ReplyDelete
  2. Happy ending kok..

    sweet banget lagi endingnya.. :))

    Kalau mau resensi Where She Went baca di sini aja
    http://sabrinazheng.blogspot.com/2012/02/where-she-went.html

    kemaren emang sempat kepikir mau beli sih.. tapi gak jadi alnya pengennya beli 2 and bugetnya blom ada.. hehhe

    ReplyDelete
  3. Oke deh, beli yang ini aja klo gitu. :)
    Beneran nih? Awas aja klo nggak sweet, hehehe...

    Hmmp, iya deh. Tadinya pengen banget beli Where She Went, secara... di goodreads pada heboh banget gitu. Tapi di sini udah habis stoknya. :'(
    Biasalah, aku selalu nggak sempat ke toko buku. Dibuat sibuk sama rumus-rumus yg kurang kerjaan itu.

    ReplyDelete
  4. kalau kamu mau di bukabuku.com atau bukukita.com mereka ada paketan nya 60ribu buat buku pertama sama keduanya...

    tapi kalau kamu mau yg gratisan, ada sih... tapi versi ingris...

    Di 4shared banyak tuh.. hehehe

    ReplyDelete
  5. Oke, enakan pesen di bukabuku atau bukukita, Yu?

    Aku udah buka web-nya sih, trus klo kita mau ngecek stoknya masih ada atau nggak,gimana?

    ?.?

    ReplyDelete
  6. tergantung sih..

    kalau di bukubuku ngak ada point nya, tapi kalo di buku kita ada pointnya...

    kalo stok liat aja.. biasanya kalau ready, tulisannya ready sih..

    kalau ngak biasanya mereka order ke penerbit dulu.. :)

    ReplyDelete
  7. Hehehey, nggak jadi, Yu. Udah dapet kok. Hahahaha..... :D *meskipun nyarinya dari selatan ke utara, jaauuuuhhhh gila*

    Kemarin itu waktu liat-liat, ada novelnya Johanna Lindsey juga, penasaran sih, pengin beli. Tapi kok harganya 'lumayan banget' gitu, cuma diskon 15% persen sih, ya udh nggak jadi beli #budget-pas2an. Nunggu diskon tahunan ajaacchh, :p

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. sy pengeeeeeeen skali novel Orange ini. Udah muter2 keliling kota Makassar gak nemu2 :(

    ReplyDelete
  10. dian: wahh.. coba cari yg online aja dulu... Kali aja masih ada..

    rastine: kemaren aku jalan2 ada yg jual bajakan novel johanna, harganya 25-an.. :)

    ReplyDelete