Sep 1, 2014

The Girl Who Played with Fire - Stieg Larsson



Add to Goodreads
Dua orang jurnalis yang menyelidiki industri perdagangan wanita di Swedia ditemukan tewas. Mayat mereka ditemukan dengan lubang besar di kepala mereka. Bjurman, wali Lisbeth Salander, ditemukan terbunuh di apartemennya. 
Sidik jari yang ditemukan di senjata pembunuh ketiga orang itu mengarah pada satu orang : Lisbeth Salander. 
Sekali lagi Mikael Blomkvist, wartawan kriminal, dan Lisbeth Salander, si gadis bengal ahli hacking, bertemu dalam kasus yang mengancam hidup mereka. Hanya Blomkvist yang percaya Salander tidak bersalah. Sementara Salander harus bersembunyi, Blomkvist berupaya menemukan bukti-bukti yang bisa membersihkan nama rekannya. 
Tak mereka sangka, penyelidikan membawa mereka terlibat dalam sebuah konspirasi besar yang melibatkan banyak pihak, termasuk badan intelijen Swedia. Bahkan, mereka menemukan rahasia kelam yang berhubungan dengan masa lalu Salander. 
Kedua pasangan detektif itu harus mengungkap kebenaran sebelum orang-orang yang tak ingin rahasia itu terbongkar berhasil menemukan dan membungkam Salander ... untuk selamanya. 

This is the last book I read to you..
This is the book you wished for you 25th birthday..
And this review is for you.. My beloved best friend


Saya selesai membaca buku ini sebelum beberapa jam setelah saya sampai ke Medan, saya menyelesaikannya secepat mungkin agar saya bisa memberikannya pada sahabat saya keesokan harinya.

Awalnya saya mengira dia akan membaca buku ini sendiri, dan kemudian beberapa bulan kemudian, kami akan membaca buku ketiganya dan kami akan bergosip ria membahas tokoh dalam novel ini, tapi sanyangnya. Setelah buku ini saya berikan dan saya bacakan beberapa bagian favorite saya, malam harinya.. dia pergi tanpa sepatah katapun pernah terucap dari bibirnya untuk saya. Bahkan kata terimakasih. :(

Aku bercerita pada sahabatku, bahwa di buku ini jati diri Salender terungkap, mengenai masa lalunya dan masalah kepribadiannya. Bisa dikatakan buku ini lebih banyak membahas mengenai Salander.

Salander yang setelah kasusnya dengan Blomkvist selesai, dia memilih untuk menghabiskan uangnya untuk keliling dunia dan masih terus mengembangkan bakat hackernya.. (agak risih sih dengan sebutan peretas dalam buku ini). Salander memperbanyak uangnya dengan keahliannya memanfaatkan internet dan teman-temannya.

Salander mengawasi walinya, memastikan bahwa laporan sang wali ke pengadilan memang ditulis dengan baik dan tidak menjelek-jelekkannya. Terkadang dia juga memeriksa komputer pribadi Blomkvist untuk memenuhi rasa penasarannya.

Ketika Salander akhirnya kembali pulang, dia melakukan banyak perubahan pada hidupnya. Dia membeli apartemen baru, membeli kendaraan baru, dan juga memindahkan kekasih wanitanya ke apartemen lamanya.

Salander berusaha keras untuk menghindari Blomkvist, karena mau tidak mau dia sudah sakit hati dengan pria tua ini. ;))

Tanpa sepengatahuan Salander, ternyata sang wali yang telah diancamnya tersebut sudah berencana untuk membunuh Salander. Hanya saja terjadi 'keruwetan' yang akhirnya membunuh sang wali dan tuduhan pembunuhan tersebut dilemparkan kepada Salander.

Yang dengan segala keajaiban penulis (saya sudah sedikit lupa dengan ceritanya) Blomkvist-lah yang akhirnya harus meneliti kasus ini. Karena dia terbawa dalam kasus ini. Kasus ini membuat Salander bertemu dengan ayah kandungnya. :)

Selama saya membaca buku ini, saya terbawa dengan suasana tegang yang dibuat penulis, rasa penasaran, tapi saya tidak ingin langsung membaca endingnya. Saya penasaran dan saya cukup sabar untuk membaca satu persatu halaman yang sudah ditulis. 

Sukaa dengan buku ini. Pengen langsung baca buku ketiga, tapi sekali lagi tahun ini bukan tahun yang menyenangkan untuk membaca buku fiksi.. hahahaha


Sahabatku, I miss you.. 
Next time I will read the third book and write the review for you.. :)



No comments:

Post a Comment