Jun 5, 2015

All You Can Eat - Christian Simamora


Judul Buku : All You Can Eat
Penulis : Christian Simamora
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 460 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Rate: ★★★★☆

Dear pembaca,

Berbeda dengan penulis lain di luar sana, aku akan berterus terang mengenai akhir novel ini: bahagia. Tapi, kumohon, jangan desak aku untuk menceritakan awal ceritanya. Juga tentang siapa Sarah, siapa Jandro, dan apa yang menghubungkan mereka berdua.

Aku juga tak akan melebih-lebihkan penjelasanku mengenai novel kesepuluhku ini. ‘All You Can Eat’ memang bukan cerita yang orisinal. Jadi, jangan terkejut saat mendapati ceritanya mengingatkanmu pada curhatan seorang teman atau malah pengalaman hidupmu sendiri. Ini tentang seseorang yang istimewa di hati. Yang tak bisa kamu lupakan, juga tak bisa kamu miliki.

Jadi, apa keputusanmu?
Kalau setelah penjelasan tadi kamu masih ingin membaca novel ini, tak ada yang lagi bisa aku katakan kecuali: selamat menikmati.

Dan selamat jatuh cinta.

Minggu dan setelah pembahasan, tidak ada beban pulang cepat ke kosan, berakhirlah di Gramed.... 

Udah lama sih pengen baca buku ini, tapi karena ketebalannya membuatku malas untuk membacanya, tapi karena minggu itu aku sedang males pulang ke kosan, aku pun memilihnya... Mungkin efek Sabtu sebelumnya aku baru membaca Marry Now, Sorry Latter?

Nama heroinnya Sarah, wanita yang berprofesi sebagai penulis, memiliki pacar dan hidup bersama di apartement Sarah. Di halaman-halaman awal Sarah diceritakan mengalami patah hati karena kekasihnya selingkuh dengan instruktur Yoga mereka.

Patah hati dan deadline skrip memberikan tekanan yang cukup besar pada Sarah. Alhasil, sahabat Sarah menyarankannya untuk berlibur ke Bali. Dan ini bagian favorite aku... Bali, si Kota Cinta.

Jandro, tersangka pengobat patah hatinya Sarah, juga baru mengalami patah hati karena kekasihnya lebih memilih pilihan orangtuanya dari pada cintanya. #PoorJandro

Jandro dan Sarah memang sudah saling mengenal sejak lama, karena kedekatan Sandra dengan kakaknya Jandro sudah berlangsung sejak lamaaa sekali.. Sejak Jandro SMP. Tapi tahukah kalian bahwa Jandro sudah pernah menyatakan cintanya pada Sarah?

Pertemuan mereka di Vila diwarnai dengan kejadian klasik... Jandro-telanjang-Sarah. Well, used your imagination, dear... 

Karena mereka akan cukup lama menghabiskan waktu bersama di Vila itu, mereka akhirnya bersepakat untuk 'berteman'. Pertemanan yang cukup manis karena tiap pagi Jandro akan memasakkan sarapan untuk Sandra. Dalam hal ini, aku juga ingin numpang nginep di Vila itu, demi liat cowok ganteng masak! hohohoho

Seperti yang aku sebutkan di atas, Jandro pernah menyatakan cinta pada Sandra, dan kejadian ini terjadi belasan tahun yang lalu ketika Jandro masih anak sekolah. Jandro dan Sandra memiliki perbedaan usia yang cukup jauh, walaupun tidak lebih dari 10 tahun ya... Tapi bagi Sandra, Jandro adalah adik sahabatnya. Adiknya. Dia tidak mungkin pacaran dengan adek-adek...

Sayangnya, adek-adek itu sudah berubah menjadi seorang pengusahan dengan tubuh proporsional menjurus ke seksi. Hal ini tentu membawa perubahan besar di benak Sandra. Apalagi dengan adegan-adegan romantis-pemanis yang dimasukkan oleh penulis.


Semua berawal ketika Jandro menjadikan Sandra sebagai pacar pura-puranya didepan mantan pacarnya. Sebuah ciuman tidak terduga. Beberapa hari tinggal di rumah yang sama. Piknik. Makanan lezat dan minuman pemabuk...
“Terkadang,yang tak bisa kamu lupakan adalah seseorang yang tak pernah bisa kamu miliki.”
Perasaan Jandro pada Sandra bertahun-tahun yang lalu, entah mengapa muncul kembali kepermukaan. Merangkak dari hanya sebuah kenangan masa lalu menjadi sebuah perasaan yang tidak bisa dikendalikan.
“Setiap hari aku berandai-andai, membayangkan betapa beruntungnya aku jika bisa selalu bersama hal seindah dirimu seumur hidupku.”

Sementara Sandra, masih memiliki banyak keraguan. Jandro adalah adik sahabatnya. Jandro lebih muda darinya. Karena itulah muncul sosok lainnya. Karakter lain yang memperkaya isi ketebalan novel ini. 

Aku suka sama novel ini karena Bali. Mungkin kalian akan menemukan faktor lain untuk bisa menyukai buku ini... :)

No comments:

Post a Comment