Judul Buku : Tangled
Penulis : Emma Chase
Penerbit : Gagasmedia
Tebal : 332 Halaman
Tahun Terbit: 2014
Rate: ★★★★☆
"Perempuan lebih cepat jatuh cinta dibandingkan pria.
Lebih mudah dan lebih sering.
Tapi, saat pria jatuh cinta? Kami jatuh lebih keras.
Dan, saat keadaan memburuk?
Saat bukan kami yang mengakhirinya?
Kami tidak bisa pergi begitu saja.
Kami merangkak.”
−Drew Evans
Kau lihat lelaki belum mandi dan belum bercukur yang teronggok di sofa? Lelaki yang memakai kaus abu-abu kotor dan celana olahraga robek?
Itu aku, Drew Evans.
Tak biasanya aku seperti ini. Maksudku, itu sama sekali bukan aku.
Dalam kehidupan sesungguhnya, aku sangat terawat. Aku seorang partner terbaik di salah satu bank investasi terkemuka di New York. Soal perempuan, aku tinggal menunjuk gadis cantik mana pun dan dia akan tunduk di kakiku. Kau boleh bilang aku lelaki hidung belang, tapi aku tidak akan pernah mengencani rekan kerja.
Sampai Katherine Brooks datang dan menjadi associate baru di kantor kami. Perempuan cantik ambisius itu mengubrak-abrik hidupku. Bayangkan, seorang Drew Evans harus bersaing dengannya demi mendapatkan klien baru senilai jutaan dolar! Yang benar saja! Dan, yang lebih menyebalkan lagi, dia sangat sangat sangat menarik dan aku tak bisa melepaskan mataku darinya.
Drew Evans tidak jatuh cinta.
Tapi, di sinilah aku, teronggok tak berdaya dalam keadaan flu dan patah hati. Jika kau mengenalku, kau tidak akan percaya, bagaimana mungkin seorang Drew Evans sedang sibuk menyusun rencana, hanya untuk memenangi hati seorang wanita.
Alasan aku memilih untuk membaca buku ini adalah "Goodreads Choice", juga judul yang agan serupa dengan film kartun.. :p
Yang menarik dari novel ini adalah penulis menulisnya dari sudut pandang pria, walaupun sudah cukup banyak buku yang aku baca dengan sudut pandang ini. Butttt.... this man is crazy!
Kenapa gila? karena dia memang tergila-gila sama wanita! Setiap malam dengan wanita yang berbeda dan tidak pernah dengan wanita yang sama. Buku ini memang kocak banget! Karena kalian akan menemukan banyak tips tentang pria-pria seperti mereka. Walaupun pria seperti mereka ini cukup jarang ditemukan di Indonesia (minimal di lingkungan sosialku aku hanya menemukan dua dari sepuluh teman priaku)... ehh wait?? 2 dari 10? which means 20%??? #wow
Oke, mari lupakan soal persentase itu, karena ruang sample yang saya gunakan belum tentu benar. Balik ke cerita...
Drew Evans, putra dari seorang pemilik perusahaan, bekerja di perusahaan tersebut sebagai legal. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, Drew adalah pecinta wanita, setiap pulang kerja dia akan ke pub dan membawa pulang wanita yang ditemuinya di situ.
Hingga suatu malam dia bertemu dengan Katherine Brooks, wanita yang seksi, berambut merah, cantik, dan dia menginginkan wanita itu di tempat tidurnya. Malam itu juga. Tapi sayangnya, wanita itu sudah bertunanngan... #PoorEvan
Katherine berbeda dengan wanita pub yang biasa ditemuinya, wanita pub lainnya akan terlupakan setelah matahari pagi terbit. Namun, Katherine tetap ada di sana, di kepalanya! Kepala atas memikirkannya, kepala bawah menginginkannya #ups #officejoke
Alhasil, ketika dia melihat Katherine di kantornya keesokan harinya, dia sempat meragukannya. Tapi Katherine mengenalinya. Well.. well.. well... and the magic starts... ☺
Sebuah kasus diserahkan kepada mereka berdua, mereka harus bersaing untuk memenangkan kasus itu. Dan bagian ini yang paling kece! Mereka bersaing seperti anak sekolahan, rebutan buku buku perpustakaan, jahilin lawannya, saling menghina, tapi walaupun begitu... Drew memikirkan hal lain.
“Edward Cullen can take his stupid heroine and OD on it. Kate is my own personal brand of Viagra.”
Persaingan yang hot dan lucu!
Katherine sudah bertunangan sebelum dia mulai sekolah, dia mencintai Billy, tapi seiring berjalannya waktu, Billy dan Katherine berubah. Katherine semakin dewasa karena pendidikannya, sedangkan Billy dengan lingkungannya tidak bisa mengejar kemajuan Katherine.
“There are three kinds of males in this world: boys, guys, and men. Boys – like Billy – never grow up, never get serious. They only care about themselves, their music, their cars. Guys – like you – are all about numbers and variety. Like an assembly line, it’s just one one-night stand after another. Then there are men – like Matthew. They’re not perfect, but they appreciate women for more than their flexibility and mouth suction.”
Menariknya di buku ini ada si kecil Kenzie, well namanya sama dengan nama anak sekolah mingguku.. So I love this book..
kupikir juga ada hubungannya sama rapunzel :D
ReplyDeletequote akhir yang ada gambarnya kereen (y)
nice review! dan bacanya sambil ngikik-ngikik.. hehehee