Dec 16, 2012

Pink Project - Retni SB.

SINOPSIS:

Puti Ranin berang sekali ketika Sangga Lazuardi menyerangnya di ruang publik, di koran. Sangga mengejeknya sebagai katak dalam tempurung yang mencoba berceloteh tentang dunia! karena berani memberi penilaian terhadap lukisan tanpa pengetahuan yang memadai.

Bah! Dia memang awam dalam soal seni, seni lukis khususnya, tapi apakah itu berarti dia tidak boleh mengapresiasi sebuah karya? Dan baginya, lukisan Pring menyentuh kalbunya. Sangga Lazuardi sangat pongah. Kesombongan lelaki itu membuat Puti mati-matian membela dan mengagumi Pring, pelukis yang dicela Sangga.

Namun yang tidak dimengertinya... Sangga Lazuardi selalu muncul dalam setiap langkah hidupnya.... Bagai siluman, Sangga selalu muncul di mana pun dirinya berada. Apa yang diinginkan lelaki yang telah menghinanya habis-habisan itu?


***
Pink Project!

Sewaktu membaca sinopsis dan melihat cover bukunya awalnya aku mengira Pink Project itu berbau tantangan melukis antara Sangga dan Puti. Soalnya sampul depan buku ini terlihat seperti lukisan yang... Saya tidak berani mengomentarinya karena saya hanya orang awam dalam dunia lukis, nanti ada yang menganggap komentar saya salah lalu saya di katakan seperti katak dalam tempurung. Hahaha

Tapi setelah membaca buku ini saya mengerti apa maksud Pink Project. Mau tau? Baiklah akan saya uraikan, tapi ingat, ini hanya menurut versi saya.. :)

Pink itu selalu identik dengan warna perempuan ataupun warna bagi orang yang sedang jatuh cinta, jadi saya ambil kesimpulan bahwa pink berarti cinta. Jadi, bagi saya, pink project artinya Project  Cinta.

Perserta dari project ini adalah Puti dan Pring. Sang pemilik project, yang mana saya ingin merahasiakannya, mungkin di akhir resensi akan saya bocorkan. xixixi.. Jadi sang pemilik project ingin menjodohkan mereka, dia ingin menilai sejauh apa Puti bisa membela Pring dan membuat Puti bisa jatuh cinta pada Pring.

Nah, sedangkan tokoh dalam novel ini pastinya bukan hanya mereka bertiga, dong? Pasti sepilah kalau pemainnya cuma tiga orang. Okeh langsung saja pemain berikutnya adalah Ina. Ina adalah sahabat Puti yang akan segera menikah, tapi dia terjerat oleh pesona Sangga, sehingga hubungannya dengan Niko nyaris berakhir.

Tokoh selanjutnya adalah Leo. Leo adalah sahabat Sangga, Leo jugalah yang pertama kali bertemu dengan Puti sebelum Puti bertemu dengan Sangga.

Lalu ada Imo, adik bungsu Puti. Entah mengapa saya merasa gadis ini bumbu unik di novel ini. Seolah-olah sang penulis ingin memambah unsur kocak di novel ini. Walaupun aku jarang tertawa sewaktu membacanya, tapi candaan Imo di bagian akhir novel ini cukup menghiburku. Hahaha..

Nah tokoh yang jarang muncul tapi tetap ada, adalah orang tua Puti, orang tua Ina, orang tua Sangga, pegawai di toko buku Ina dan Puti, serta keluarga Sangga yang lain juga para pemeran numpang lewat lainnya. Hahahaha, serasa nonton film sih kalau baca novel ini. :-D

Plot yang diangkat di novel ini tidak melulu hanya Jakarta, tapi ada Jogja juga, jadi lumayanlah untuk cuci-cuci dunia khayalan. *eh maksudnya saya cuci-cuci mata, kalau novel ini jadi film :-p

Sejak artikel yang di tuliskan Sangga untuk menjatuhkan komentar Puti, setiap kali bertemu Puti selalu pasang bendera berperang terhadap Sangga. Padahal sebenarnya Sangga itu kan punya maksud baik terhadap Puti dan Pring. Lagian bisa saja kan, kalau Sangga jatuh hari pada Puti? #eh.. :)

Saya dedikasikan empat bintang untuk novel ini. *kayaknya gue jatuh hati ama penulisnya*

Love

@yuuCaaaa


2 comments:

  1. Yayyyy....saya juga suka banget novel ini! Dan, saya juga pcandu buku-bukunya mbak Retni SB.

    ReplyDelete
  2. *tos*

    Jadi pengen baca novel dia yang lain.. hehehe :)

    ReplyDelete