Add to Goodreads
Louise, si gadis pencinta bunga matahari, memutuskan melarikan diri ke Belanda untuk membuka lembaran baru setelah kematian cinta pertamanya, Davin. Di sana ia berniat melanjutkan kuliah dan melupakan segala hal yang berhubungan dengan cinta. Tetapi, takdir malah mempertemukannya dengan Ben, saudara kembar Davin. Perasaan Louise campur aduk, kenangan akan Davin menariknya kepada Ben.
Namun, seakan hidup Louise belum cukup membingungkan, takdir malah memperumitnya dengan menghadirkan kembali Gerard, pria yang juga pernah mengisi hidupnya dan telah beberapa tahun menghilang.
Dibayangi kenangan dan balutan kebimbangan, bisakah Louise menemukan Bunga Matahari-nya yang sejati?
Loise menyukai Davin semenjak duduk di bangku sekolah dasar.
Ketertarikannya pada Davin terus berkembang karena mereka selalu bersekolah di
tempat yang sama. Sayangnya rasa tertarik Louise hanya bisa di simpan di dalam
hati dan tidak pernah terucap hingga saat perpisahan sekolah menengah atas
memisahkan mereka.
Gerard menyukai perempuan itu sudah sejak lama, sejak dari
kanak-kanak sepertinya, dan kini takdir mempertemukan mereka kembali.
Rasanya sangat menggelikan saat melihat seorang perempuan
yang menabrak tong sampah hanya karena matanya terus menatap dirimu, seperti
yang di rasakah Gerard. Setelah sekian lama tidak pernah melihar Louise lagi,
rasa bahagianya tidak bisa di bendung. Gerard pun mulai mendekati Louise, dia
menawarkan dirinya untuk mengantarnya pulang, menjadi supir pribadi, teman
curhat, dan menjadi sangat dekat dengan Louise.
Saat Gerard menyatakan rasa sayangnya pada Louise dan saat
Louise sudah menerimanya, suatu peristiwa membuat mereka berpisah. Davin
sekarat dan kenyataan bahwa selama ini Davin juga menyimpan perasaan yang sama
dengan Louise, membuat Gerard mundur secara perlahan. Saat kematian Davin tidak
bisa dihindari lagi, Gerard pun sepenuhnya menghilang dari kehidupan Louise.
Tanpa kabar dan tak pernah menghubungi Louise lagi.
Davin dengan surat-surat wasiatnya mengirimkan saudara
kembaranya untuk menggantikan dirinya. Ben, menginginkan cinta Louise atas
dirinya bukan karena banyakan Davin yang mirip dengan dia. Perlahan namun
pasti, Louise bisa menerima dan mencintai Ben. Tapi menghilangnya Gerard masih
menjadi misteri dan tanda tanya bagi Louise.
Ketika Gerard muncul kembali, yang di dapati Louise adalah
hati lain yang telah dia sakiti. Sosok baru yang terlihat lebih terluka
daripada dirinya sendiri.
Bagi saya pribadi, novel ini mengalir dengan cukup baik.
Hanya saja kategori metropop rasanya tidak cocok dengan novel ini. Saya merasa
seperti membaca novel TeenLit. Memang di akhir cerita ada kejutan yang saya
terima terkait dengan hubungan antara ketiga tokoh pria di novel ini. Tapi kejutan
itu membuat saya merasa novel ini terlalu di paksakan.
Saya menghabiskan novel ini hanya dalam dua jam karena
banyak bagian yang saya skip, karena menurut saya bagian itu adalah bagian yang
tidak perlu dibaca. Gak penting, karena isinya pasti remeh-remeh saja.
Kalau saya bisa menyimpulkan, kisahnya seperti sinetron Korea.
Cara pria-nya menyatakan cinta, mencintai Loise dalam selang waktu yang cukup
lama, dan kesan cinta masa kecil yang jadi cinta sejati. Rasanya terlalu fiksi
dan sungguh bukan jenis metropop.
Sorry to say, sebenarnya mau kasih bintang dua, tapi karena ada nilai positif lain yang saya peroleh. Saya sematkan 3 bintang.
Bagus lho-_- ceritanya penuh haru.
ReplyDelete