Dec 28, 2012

Metamorfosa Oase - Retni SB

Bunga, si mungil cantik 29 tahun ini, tiba-tiba harus bertemu lagi dengan Aria, mantan pacar yang telah menjadikannya single parent. Masa lalu yang susah payah dikubur tiba-tiba menghantui kembali.

Zerlin, lajang yang masih perawan pada usia 34 tahun, merasa menemukan pria idaman yang diharapkannya akan menjadi calon jodohnya: Nandaz. Si pesolek dan penggemar aktivitas after-hours ini pun melakukan bermacam upaya agar bisa menarik perhatian Nandaz.

April, penggiat teater dan penulis novel yang produktivitasnya angin-anginan, gelisah dengan pencariannya. Beberapa nama cinta tak juga menjawab kegelisahannya.

Seiring perjalanan waktu dan interaksi tiga sahabat itu dengan pria-pria yang masuk dalam kehidupan mereka, persahabatan yang dulunya menyerupai oase sekarang tak lagi nyaman.

Sebab mereka menyadari ternyata persahabatan itu kini justru menjadi tirani. Mengekang perasaan dan menghambat gerak, bagi cinta yang tumbuh di luar rencana.


Ini menggelisahkan. Melelahkan. Membuat hampir gila!
Ceritanya tentang tiga orang wanita dengan pengalaman, pekerjaan, masalah, dan cinta yang berbeda-beda. Bagi ketiganya persahabatan mereka adalah oase di tengah kegersangan Jakarta.

Dari sudut pandang saya, Bungalah yang menjadi tokoh utama disini, atau mungkin karena saya sudah lebih dulu menyukai Bunga sejak membaca sinopsinya.. :-p

Bunga sangat amat benci pada Aria. Pria yang sudah menghamilinya dan juga yang memintanya untuk menggugurkan kandungannya. Masa lalunya dengan Aria juga membuat Bunga menutup diri terhadap pria lain, sampai dia bertemu dengan Nandaz.

Zerlin, yang sangat fashionable, tapi entah mengapa tidak ada satu lelakipun yang berhasil dipikatnya. Dan di usia yang nyaris tiga-puluh-lima tahun, dia bertekat untuk lebih serius dalam menggaet seorang pria. Bahkan dia rela jadi anggota Fitness First demi bisa bertemu dengan Nandaz.

April yang melankolik dan kemampuan daya hayalnya akhirnya menyadari bahwa walaupun dia tertarik pada Made, tapi bukan Made yang dia butuhkan. April justru merasa kasihan pada pria yang belakangan ini selalu di usir dan dimarah-marahin oleh sahabatnya.

Aria berjuang mati-matian untuk mendapatkan maaf dari Bunga, dan bahkan berniat untuk menikahi bunga. Sayangnya Bunga selalu menolak dan memasang bendera perang. 

Saya merasa novel ini ada beberapa bagian yang di skip, atau karena memang awalnya cerita ini hanya seputar Bunga, sehingga bagaimana hubungan April dan Aria tidak diceritakan. Bahkan nasib si jomblo Zerlin juga tidak jelas. 

Akhirnya ketiga sahabat ini memang akhirnya bersahabat kembali, tapi rasanya masih ada yang belum selesai dari cerita ini.

No comments:

Post a Comment