May 17, 2013

Harry Potter and The Goblet Of Fire - J. K. Rowling


 



The summer holidays are dragging on and Harry Potter can't wait for the start of the school year. It is his fourth year at Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry, and there are spells to be learnt, potions to be brewed and Divination lessons (sigh) to be attended. Harry is expecting these: however, other quite unexpected events are already on the march ...

A much awaited new Harry Potter adventure from an acclaimed story-telling genius.




Walaupun awalnya terlihat tidak mungkin, tapi akhirnya keluarg Dursley mengizinkan Harry untuk ikut keluarga Weasley untuk menonton Piala Dunia Quidditch. Acara ini meriahnya hampir sama dengan acara Piala Dunia versi Muggle dan yang paling unik adalah penontonnya tinggal di tenda-tenda kecil, tapi kalau masuk kedalam isi tenda itu bahkan lebih besar dari rumah project aku. :))

Pemain yang paling banyak di elu-elukan di acara ini adalah Victor Krum, pria yang berbadan besar dan terlihat gagah. Ketika semua orang sedang merayakan kemenangan tim favoritenya, terjadi serangan di sekitar tenda. Para pelahap maut membuat keributan disekitar tenda-tenda. Bagian terburuk adalah munculnya tanda dilangit yang menggambarkan kekuasaan Voldemort.

Ketika kembali ke Hogwarts, Harry dan teman-temannya mendapat guru Pertahanan Ilmu Hitam yang baru, Prof Moody. 



Selain guru baru, mereka juga mendapati kalau Hogwarts menjadi tuan rumah acara pertandingan sihir yang tidak diadakan selama seratus tahun terakhir, Turnamen Triwizard. Turnamen ini diikuti oleh tiga sekolah sihir terbesar di Eropa, yaitu Hogwarts, Beauxbatons, dan Durmstrang

Ketiga sekolah ini akan mengirimkan siswa terbaik mereka untuk mengikuti turnamen, mereka yang hanya berusia 17 tahunlah yang diperbolehkan memasukkan namanya ke Piala Api yang akan memilih pemenang dari ketiga sekolah tersebut. Hasilnya, Piala Api memilih juara dari Beauxbatons; Fleur Delacour, dari Durmstrang; Viktor Krum, dari Hogwarts; Cedric Diggory. Semuanya siswa sudah merasa senang ketika peserta telah diumumkan. Tapi sayangnya Piala Api belum selesai memilih pemenang, seseorang telah mendaftarkan nama Harry Potter di turnamen ini sebagai anggota dari sekolah keempat.

Bukan hanya Harry yang terkejut, Dumbledor, dan seluruh orang diruangan itu mengira Harry berbuat curang. Ron bahkan tidak mau berbicara lagi dengan Harry.

Satu persatu tournament berhasil di lalui Harry, walaupun melalui harus mempertaruhkan  nyawanya. Yang pertama Harry bertemu dengan Naga yang paling mengerikan diantara naga peserta lainnya. Untuk tahap ini Harry harus berterimakasih pada klu yang diberikan Ron walaupun mereka sedang bertengkar.


Yang kedua bertemu dengan mermaid yang mengerikan demi menyelamatkan Ron dan adiknya Fleur. Disini Neville berperan penting untuk membantu Harry, Cedric juga ikut membantu untuk memecahkan klu dari telur emas yang berisik itu.

And the last one.. Keempat peserta ini harus berjalan mencari piala Triwizard yang ada di dalam labirin. Setelah melalui peperangan yang menegangkan tersisa dua peserta, Cedric dan Harry. Keduanya sama-sama melompat untuk merai piala itu yang ternyata sudah disihir menjadi Portkey.

 

Harry dan Cedric ternyata di bawa ke makam dimana Voldemort dan si Tikus sedang menunggu Harry. Si Tikus langsung membunuh Cedric, dan meninggalkan Harry dan kesedihannya. Harry tidak bisa melawan ketika tangannya dilukai dan darahnya diambil untuk membangkitkan Voldemort kembali.


Terjadi peperangan antara Harry dan Voldemort yang kini sudah memiliki tubuh-nya kembali. Harry dengan bantuan orang tuanya berhasil lari dari Voldemort. Tapi sayangnya tidak ada yang percaya bahwa Voldemort telah kembali. Inilah yang jadi cikal bakal cerita Harry Potter 5.


Baca buku Harry Potter ketegangannya semakin meningkat di tiap buku.. Good Job, JK... :)
 

No comments:

Post a Comment