May 19, 2015

Walking After You - Windry Ramadhina


Judul Buku : Walking After You
Penulis : Windry Ramadhina
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 328 Halaman
Tahun Terbit: 2014
My Rate: 
Goodreads
Masa lalu akan tetap ada. Kau tidak perlu terlalu lama terjebak di dalamnya.
Pada kisah ini, kau akan bertemu An. Perempuan dengan tawa renyah itu sudah lama tak bisa keluar dari masa lalu. Ia menyimpan rindu, yang membuatnya semakin kehilangan tawa setiap waktu. Membuatnya menyalahkan doa-doa yang terbang ke langit. Doa-doa yang lupa kembali kepadanya.
An tahu, seharusnya ia tinggalkan kisah sedih itu berhari-hari lalu. Namun, ia masih saja di tempat yang sama. Bersama impian yang tak bisa ia jalani sendiri, tetapi tak bisa pula ia lepaskan.
Pernahkan kau merasa seperti itu? Tak bisa menyalahkan siapa-siapa, kecuali hatimu yang tak lagi bahagia. Pernahkah kau merasa seperti itu? Saat cinta menyapa, kau memilih berpaling karena terlalu takut bertemu luka.
Mungkin, kisah An seperti kisahmu.
Diam-diam, doa yang sama masih kau tunggu.

Setelah sekian lama cuma bisa ngelewati Gramedia Semanggi tanpa masuk, karena dikebut rasa bersalah oleh thesis yang tidak beres. Dua minggu lalu aku berhasil masuk dan membaca buku ini. ☺


Windry bisa dibilang punya track record yang baik di postingan blog ini, jadi memilih buku ini diantara buku-buku lain yang terbuka tentu bukan pilihan yang salah. Ada dua pilihan buku sebenarnya, tapi aku suka dengan cover kopi di depannya jadi aku memilih untuk membaca buku ini.

Buku ini berkisah tentang Anise (An) yang hidup dalam rasa bersalahnya atas kematian Arlet, saudara kembarnya. Kedua kakak beradik ini memiliki cita-cita untuk membuka restaurant yang menyajikan kue-kue Prancis buatan Arlet dan masakan Italia buatan An. Kedua memiliki kecintaan yang berbeda, tapi sayangnya mereka mencintai pria yang sama. 

Jinendra namanya, dia adalah koki di La Spezia, tempat An dan Arlet pernah bekerja. Secara praktikal, Jinendra lebih sering bekerja sama dengan An daripada Arlet. Arlet menyatakan isi hatinya lebih dulu pada An, namun siapa sangka Jinendra pun memiliki perasaan yang sama dengan An. Sayang takdir tidak mendukung Arlet.

Hingga suatu kejadian terjadi, kejadian yang mengubah hidup An dan Arlet. Arlet akhirnya meninggalkan La Spezia dan bekerja di Afternoon Tea, toko kue. Dari koki masakan Italia banting stir menjadi tukan kue. 

Galuh pemilik Afternoon Tea adalah sepupu An, dia sudah memiliki koki handal yang bernama Julian dan ada Gen yang bagian mendekor kue-kue buatan Julian. Kedatangan An di Afternoon Tea sebagai asisten Julian bukanlah hal yang diinginkan olehnya, justru Julian sangat tidak suka dengan kehadian An. Disaster, mungkin itu kata yang cocok untuk menggambarkan kehadiran An pada dapur tenang Julian.

Ayu adalah pelanggan tetap Afternoon, 'tetap' dalam artian konsisten membawa hujan bersama dirinya. Ayu selalu memesan souffle chocolate, mendiamkan kue enak itu, menatap hujan yang dia bawa, kemudian pulang. Kira-kira souffle chocolate itu seperti gambar di bawah ya, guys.. ☺↓↓↓☺


An geram melihat Ayu yang tidak pernah menyentuh kue itu, sehingga ia memberanikan diri untuk mecari tahu siapa Ayu.

Ayu kehilangan seseorang yang dia cintai, pria itu selalu memesan kue coklat enak itu di Afternoon Tea. Dan sebagai penebus rasa bersalahnya Ayu selalu memasan kue yang sama dan mengenang pria itu. Hujan itu dianggap sebagai kesedihan Ayu yang selalu dibawanya kemana saja. 
Katakan, Hujan.
Apa yang lebih menyakitkan? Tidak bisa melihatmu lagi. Atau menyadari bahwa aku kehilangan dirimu karena kesalahanku sendiri. Aku terlalu takut untuk percaya.
Hujan, aku ingin percaya sekarang.
namun, tentu saja ini terlambat, bukan? Sebesar apa pun aku percaya sekarang, kau tidak akan kembali.
Ayu yang merupakan seorang penulis, pernah menuliskan kalimat tadi di bukunya. Mengenal seorang Ayu membuat An semakin mengenal dirinya dan masalahnya sendiri. Hal ini yang membuat An ingin berusaha untuk menghapuskan langit kelam itu dari wajah Ayu.


Jika Ayu adalah kunci An keluar dari masalahnya dengan Arlet. Maka Julian adalah sosok yang menggodanya deng sikap cool dan pemalunya. Aku suka dengan sosok Julian, sangat suka malah!

Jika kamu butuh kisah cinta yang manis dan bisa bikin kamu bisa membacanya tanpa rasa bosan, maka novel ini wajib dibaca. ☺☺☺

♪♪@yuucaaaa♪♪

No comments:

Post a Comment