Add to Goodreads
Tebal: 864 halaman
Terbit: February 2009 by PT Gramedia Pustaka Utama
Eragon dan naganya, Saphira, berhasil bertahan hidup setelah pertempuran kolosal melawan para prajurit Kekaisaran di Dataran Membara. Namun masih banyak yang harus dihadapi sang Penunggang dan naganya ini.
Eragon harus menyelamatkan Katrina, kekasih Roran, dari cengkeraman Raja Galbatorix, sesuai janjinya pada abangnya itu. Tetapi kaum Varden, elf, dan kurcaci pun membutuhkan sang Penunggang.
Ketika keresahan melanda para pemberontak dan bahaya mengincar dari segala arah, Eragon harus menentukan pilihan----pilihan yang akan membawanya ke seluruh penjuru Kekaisaran, bahkan lebih. Pilihan yang bisa saja memaksanya melakukan pengorbanan tak terbayangkan.
Awalnya saya sempat bingung kenapa judulnya Brisingr? Kan itu artinya api? Tapi akhirnya pertanyaan saya terjawab di bagian akhir buku ini. Jadi kebayang dong ya, pertanyaan itu menghantuiku sampai nyaris ujung buku ini.. >.<
Buku kedua itu ditutup dengan keterkejutan karena hubungan darah antara si Penunggang milik Galbatorix dengan Eragon. Hati Eragon hancur ketika menyadari bahwa dia dan Murtagh memiliki ibu dan ayah yang sama, yaitu Morzan, si Penunggang Terkutuk. Selain itu Eragon juga harus kehilangan pedang Zar'roc, karena Murtagh yang merasa lebih tua sehingga lebih berhak memiliki pedang ayah mereka.
Kabar tentang hubungan Eragon dengan Morzan membuat banyak orang curiga padanya dan meragukan niatnya untuk menjatuhkan Galbatoric. Untungnya Nasuada dan Arya tetap percaya padanya dan Eragon pun berhasil menyakinkan rakyat Varden bahwa, walaupun dia putra Morzan, tapi niatnya untuk menghancurkan Galbatorix tidak terpengaruh karna hal itu.
Eragon diserahkan misi penting oleh Nasuada, yaitu untuk memastikan bahwa kaum kurcaci segera memilih pimpinan mereka dan kaum kurcaci mau membela Varden. Selain itu karena Saphira masih berhutang akan memperbaiki batu bintang kaum Kuracaci yang hancur, Eragon dan Saphira pun meyetuujui perinta tersebut. Tetapi Eragon mengajukan suatu syarat, setelah misinya selesai Eragon dan Saphira diijinkan untuk kembali untuk melanjutkan pelajarannya dengan sang Master dan naganya.
Ada banyak hal menarik dari buku ini yang tidak bisa saya jelaskan satu persatu, selain karena menghindari spoiler, tapi juga karena saya tidak punya banyak waktu untuk menuliskan keseluruhannya.
Hubungan Eragon-Murtagh memang terlihat menyedihkan. Mereka terlahir dari ibu yang sama, tetapi memilih jalan hidup yang berbeda. Walaupun Murtagh terpaksa memilih menjadi pengikut Galbatorix. Hampir seluruh pengikut Galbatorix adalah orang-orang yang sudah mengucapkan sumpah setia padanya, dan juga nama asli mereka sudah diketahui oleh Galbatorix.
Menarik memang, jika kita tahu nama asli seseorang, maka kita bisa memaksanya untuk melalulan apapun yang kita inginkan. Eragon sempat bertanya pada Oromois tentang nama aslinya, tapi sang guru menolaknya dan mengatakan bahwa proses pencarian nama asli diri sendiri adalah proses untuk menjadi bijak,
Dewa yang muncul ketika hari pelantikan Orik sebagai ketua klan Kurcaci, awalnya saya mengira bahwa itu benar-benar dewa, tapi sayangnya tidak.
Kebijaksanaan Oromois memang patut diacungi jempol. Tapi tetetap sang penulislah yang harusnya dikasi pujian.
Oya, mengenai nama Brisingr, ada hubungannya dengan Zar'roc dan ramalan Solebum tentang pohon Manoa. :)
Sayangnya buku ini diakhiri dengan kesedihan... Semoga saja buku empat berakhir lebih baik..
Kendala kalau membaca buku berseri, yang tipikalnya lanjutan begini, rasanya sulit mencari kekurangannya. Mungkin ini di karenakan pembaca sudah akrab dengan para tokoh dan setting tempatnya.
Beberapa Quote favorite saya (walaupun ini saya copas dari GR):
“Have I ever told you how glad I am we're not enemies?" Eragon asked. "No, but it's very sweet of you."
“Perhaps not one religion contains all of the truth of the world. Perhaps every religion contains fragments of the truth, and it is our responsibility to identify those fragments and piece them together.”
Entah mengapa rahasia siapa ayah Eragon dari buku pertama sudah bisa saya tebak :p
ReplyDeleteWah.. kamu hebat... aku malah gak kepikiran kalo ayah kandungnya Eragon itu ya si B.. :)
Delete