GLAM GIRLS. YOU WILL LOVE US—WE PROMISE.
Mana yang kau pilih: jadi cantik atau pintar?
Kalau kau memilih cantik, percayalah, dalam waktu singkat kau akan jadi pusat perhatian. Banyak yang akan jatuh hati padamu—begitu juga dengan yang akan membencimu. Kau harus berhati-hati dengan kebencian karena iri hati. Perasaan itu beracun seperti taring ular. Sekali dia menggigitmu, hidupmu akan berubah selamanya.
Kalau kau memilih pintar, masa depanmu akan seterang matahari pagi di tepi Pantai Ibiza. Guru-guru jatuh hati kepadamu. Nilai-nilaimu sama indahnya seperti couture Alexander McQueen. Sayangnya, jadi pintar membuat pergaulanmu harus mengalah.
Karenanya, aku tak akan memilih cantik maupun pintar. Aku lebih ingin ditakuti. Aku ingin jadi alasan seseorang meragukan kualitas di dalam dirinya. Aku ingin semua mata terarah kepadaku. Hanya orang yang disegani yang menjadi poros dunia di sekelilingnya, Darling....
Cerita ini menggunakan tokoh 'Aku' sebagai Anastasia Shaza Alamsjah, gadis berusia 17 tahun yang merupakan bintang lapangan dan bintang kelas. Gadis yang terkenal sebagai striker terbaik satu sekolah dan kandidat best student di VIS, selain kelebihan tersebut Nasta juga memiliki banyak penggemar karena selain paras yang baik, dia juga memiliki selera fashion yang di atas rata-rata.
Tentunya pengaruh kedua sahabatnya, Tiara Prameswari Sadikin dan Zefarrah Dharmaatmadja, sedikit banyak membawa pengaruh positif dalan diri Nasta. Menjadi wanita cantik dan pintar tidak lantas menjadikan Nasta sebagai gadis sombong dan angkuh, Nasta memiliki prinsip, selama kamu berbuat baik pada orang lain maka orang itu akan bersikap baik juga pada kamu.
Sayangnya, kebaikan Nasta malah dimanfaatkan. Hubungannya dengan pelatihnya, Kafka, dijadikan batu sandungan oleh orang lain yang mengirimkan surat kaleng padanya. Disamping masalah surat kaleng, masalah orang tua yang terlalu memaksakan kehendak pada anak, juga menjadi masalah utama yang jadi bahan pikiran gadis ini.
Saya suka dengan cara penulis mengemas cerita ini, walaupun kesannya seperti cerita di sinetron, tapi saya dibuat penasaran dengan endingnya. Karakter Nasta dimata saya awalnya terlihat terlalu dilebihkan, tapi mengingat judul novel ini sendiri, rasanya karakter itu memang sudah sepantasnya menjadi tokoh utamanya.
Sejujurnya kisah anak sekolahan bukanlah a cup tea saya lagi, tapi membaca novel ini rasanya saya tidak berlebihan kalau memberikan bintang empat untuk novel ini.
Terlalu banyak orang berpura-pura dengan gak menjadi diri mereka sebenarnya. Belum lagi setengah populasinya yang berpikiran dangkal. shallow. They judge people by their apperance.
Good things happen to good peoplr, Nas. You're one of them
Novel ini sendiri merupakan novel serial, dan novel ini adalah serial terakhirnya.. Kalau ada kesempatan untuk membaca serial sebelumnya, pasti saya akan bagikan kisahnya... :)
I put this novel as my first giveaway, if you want this to be yours, please joint my giveaway.. :)
I put this novel as my first giveaway, if you want this to be yours, please joint my giveaway.. :)
No comments:
Post a Comment