Aug 14, 2013

Eragon - Christopher Paolini





One boy . . .

One dragon . . .

A world of adventure.

When Eragon finds a polished blue stone in the forest, he thinks it is the lucky discovery of a poor farm boy; perhaps it will buy his family meat for the winter. But when the stone brings a dragon hatchling, Eragon soon realizes he has stumbled upon a legacy nearly as old as the Empire itself.

Overnight his simple life is shattered, and he is thrust into a perilous new world of destiny, magic, and power. With only an ancient sword and the advice of an old storyteller for guidance, Eragon and the fledgling dragon must navigate the dangerous terrain and dark enemies of an Empire ruled by a king whose evil knows no bounds.

Can Eragon take up the mantle of the legendary Dragon Riders? The fate of the Empire may rest in his hands.

Finally, buku ini selesai juga saya baca.. Sudah lama ingin baca serial ini, tapi karena saya tidak punya versi hard copy, akhirnya saya mengundurkan niat Untunglah anak kosan ada yang punya serial ini, tapi sayangnya dia tidak punya buku pertama. Alhasil saya baca buku ini versi ebook. Agak berat awalnya, bahasa yang dipakah sedikit membingungkan.. *miskin vocabulary* 

Buku ini bercerita tentang seorang anak bernama Eragon dan petualangannya bersama seekor naga yang diberi nama Saphira. Eragon sendiri adalah seorang anak yang tidak tahu keberadaan kedua orang tuanya. Dia hanya tahu bahwa ibunya memberikannya pada saudaranya, Garrow, dan menamainya Eragon. Yang secara kebetulan nama Eragon itu adalah nama Rider yang pertama.

Awalnya Eragon menemukan sebuah batu yang berwarna biru safir, karena kondisi ekonomi yang burulk dia berharap batu itu bisa dijual. Tapi sayangnya tidak ada yang mau membeli batu itu, hingga suatu hari batu itu tiba-tiba bergerak sendiri dan retak dibagian tengahnya.

Barulah Eragon sadar bahwa batu itu adalah telur naga. Awalnya Eragon tidak yakin bisa memelihara naga cantik ini, tapi dia juga tidak tega menelantarkannya. Sentuhan awal Eragon dan naga ini memberikan bekas luka pada telapak tangan Eragon, tanda inilah yang kelak akan memberikan sentuhan magic pada kehidupan Eragon.

Petualangan Eragon dimulai ketika ada dua Ra'zak alias pasukan raja Galbatorix mengincar Eragon dan naganya.Paman Garrow bahkan kehilangan nyawanya ketika Ra'zak menyerang rumah mereka. Kehilangan keluarga membuat Eragon seperti anak yang kehilangan tujuan hidupnya, walaupun begitu dia tahu bahwa dia sudah tidak bisa tinggal lebih lama lagi di kampung halamannya itu.

Di tengah jalan Eragon bertemu dengan Brom yang ingin membantunya. Brom adalah seorang storyteller dan dia memiliki banyak pengetahuan tentang Rider (penunggang Naga) dan rahasia politik antara Galbatorix, Varden, Elf, dsb. Dari Brom-lah Eragon mengetahui tentang cerita Rider dan mengapa Rider sudah punah.

Raja Galbatorix yang merupakan Rider terakhir telah menghabisi semua Rider dan naga yang ada. Kalaupun ada Rider yang hidup adalah Rider yang memihak padanya atau dipaksa memihak padanya, Galbatorix memiliki 3 telur naga dan dia telah kehilangan salah satunya, yaitu Saphira. Dua telur naga milik Galbatorix belum menetas, sementara telur Saphira yang ternyata telah dicuri oleh Brom telah menetas dan memilih Rider-nya.

Brom tidak langsung membeberkan semua perjalanan hidupnya pada Eragon, dia mengajari Eragon perlahan. Eragon belajar membaca, *usia 15 tahun baru belajar membaca x_x* belajar menggunakan magic dan mempelajari bahasa asing yang dimanfaatkan untuk magic.

Buku pertama ini lebih banyak mengisahkan tentang sejarah Rider, naga, Elf, dan raja Galbatorix. Saya sangat menikmati cara penulisan Paolini, kisah pertempuran antara Eragon dan pasukan yang ingin membunuhnya lebih banyak dikisahkan menggukan kekuatan magic membuat saya lebih mudah membayangkannya.

Cerita dalam cerita yang dilakoni oleh Brom ataupun Raja Varden membuat saya takjub dengan Paolini, apalagi dari selintiran mengatakan kalau buku ini ditulis ketika Paolini berusia 15 tahun. Rasanya seperti seorang anak remaja yang membayangkan dirinya ada dalam dunia magic dan petualangan bersama naga. 

Woow.. Sampai saat ini saya penasaran dengan kehidupan percintaan Eragon, karena menurut lamaran dia akan mencintai seorang wanita yang bukan hanya cantik, tapi.... emm.. can't wait to read the next book. :)

Anyway I love Saphira! So much!!
Cara Saphira dan Eragon berkomunikasi seperti sepasang kekasih, padahal Eragon baru 15 tahun dan Saphira sekitar 6 bulan. hahaha



Cara Saphira marah, ngambek, perhatiannya pada Eragon, benar-benar seperti seorang perempuan. Sebaliknya cara Eragon menggoda Saphira seperti seorang kakak lelaki pada adik perempuannya yang nakal. I love both oh them.


No comments:

Post a Comment