Sep 5, 2012

Minx - Julia Quinn

 

SINOPSIS:
Henrietta Barrett, alias Henry, suka mengenakan celana dan kemeja seperti laki-laki. Selain itu, ia mampu mengelola estat walinya dengan baik. Namun, ketika walinya meninggal, estat itu diwariskan kepada seorang sepupu jauh yang bahkan tidak dikenalnya.
William Dunford, bujangan yang paling sulit dipikat di London, sangat terkejut ketika ia mendapat warisan estat dan gelar. Namun, ia tidak menduga kalau warisan itu termasuk menjadi wali Henry. Dunford yang digilai wanita-wanita kalangan atas namun menolak untuk terikat, tergetar hatinya melihat kepolosan dan gaya bicara Henry yang terus terang. Di lain pihak, Henry tidak menyangka kalau walinya begitu muda dan tampan. Jantung Henry langsung berdebar kencang ketika melihat Dunford untuk pertama kalinya.

Dunford, yang merasa memiliki kewajiban untuk mendidik Henry menjadi seorang lady yang anggun, membawanya ke London untuk melakukan debut. Namun, ketika banyak laki-laki mulai terpikat dan mendekati Henry, mampukah Dunford merelakan gadis perwaliannya itu menjadi milik laki-laki lain? Setelah melakukan debut yang sukses, apakah perasaan Henry masih sama kepada Dunford? Karena untuk menaklukkan seorang playboy tampan dibutuhkan lebih dari sekadar kecantikan...

 

 Buku ini kocak! Bahkan saya rela dianggap orang gila karna tertawa-tawa sendirian gara-gara buku ini.

Luar Biasa!

Buku ini adalah buku ketiga Blydon Series, yang pertama adalah Splendid, lalu Dancing At Midnight.

Dari buku pertama hingga buku kedua, Julia Quinn sudah membuat sosok Dunford sebagai sosok yang menakjubkan. Pada buku kedua, Dunford dan Bella bertaruh, kalau suatu saat Dunford akan jatuh cinta dan  taruhan itu memiliki tenggang waktu satu tahun. Benar saja sebelum tenggang waktunya berakhir, Dunford mendapati kejutan baru dalam hidupnya.

Dunford yang awalnya hanya orang kaya, sekarang mendapatkan warisan gelar dan kekayaan tambahan serta seorang anak wali.

Hal yang menarik adalah usaha Henry untuk mengusir Dunford dari lahan warisannya. Henry membuat si orang kaya itu harus mengurus babi dan bahan-bahan bangunan. Menyiksa Dunford dengan menyediakan makanan sedikit pada pria itu. Memberikan Dunford jatah air untuk mandi sedikit.

Sayangnya Dunford bukanlah pria bodoh seperti yang dikira Henry. Sewaktu menyadari dirinya telah ditipu, Dunford lalu melakukan balas dendam. Pria itu menggoda Henry.

Kisah mereka seperti kisah layang-layang, ada yang menarik dan ada yang mengulur. Apalagi setelah tahu bahwa Henry adalah anak walinya, Dunford menjadi murka pada wanita itu.

Dunford sadar tidak mungkin terus bermain-main dengan wanita itu, dia harus mengatur agar Henry bisa diterima di kalangan atas dan wanita itu harus segera menikah.

Dunford memang seperti kebanyakan pria bangsawan, memiliki banyak kekasih dan kehidupan percintaan layaknya playboy terkenal, tapi wanita tetap akan berada di dekatnya karena kekayaan yang dimilikinya. Sayangnya begitu pria seperti ini jatuh hati, mereka sering merasa tersakiti.

Henry berkenalan dengan keluarga Blydon, Bella. Bella dengan sabar mengajari Henry cara perpakaian dan tata krama seorang lady. Kehidupan Henry selama di peternakan itu sangat keras, apalagi setelah sang tuan tanah kehilangan istrinya, segala urusan di tanah itu menjadi tanggung jawab Henry. Henry harus belajar cara berjalan dan berbicara.

Henry pada dasarnya memiliki selera humor yang baik, dia dengan mudah dapat membuat orang disekitarnya tertawa bersamanya dan mencintai dia.

Yah, itulah yang dirasakan Dunford, dia nyaman dan bahagia bersama Henry. Tapi bila dia memiliki Henry hanya untuknya mau tidak mau nama baik mereka akan rusak. Tapi tentu saja Henry tidak peduli dengan nama baiknya. Dia hanya ingin menjadi satu-satunya bagi Dunford, tapi apa mungkin bila Dunford masih memiliki kekasih yang masih dikunjunginya.

Aku cinta sama Dunford, dia mengagumkan, dan Henry, wanita ini sangat lovelyable. Empat bintang untuk novel ini. :)


Love,

@yuuCaaaa

No comments:

Post a Comment