Aug 30, 2012

Savage Thunder - Johanna Lindsey


 


Lady Jocelyn Fleming adalah wanita cantik berambut merah dengan semangat membara dan harta warisan berlimpah. Ia melarikan diri dari Inggris ke daerah barat Amerika yang liar untuk memulai hidup baru sekaligus guna menghindari pembunuh yang terus mengejarnya selama tiga tahun terakhir atas suruhan pewaris gelar mendiang suaminya.

Sementara itu, White Thunder yang dibesarkan sebagai seorang Indian rela memenuhi permintaan ibunya untuk hidup layaknya pria kulit putih dan mengganti namanya menjadi Colt Thunder. Namun, sebuah pengalaman buruk membuat pria berdarah campuran itu selalu menjaga jarak dengan kaum kulit putih, terutama para wanitanya... sampai ia bertemu dengan Jocelyn yang mengusik hasrat yang dipendamnya dalam-dalam.

Jocelyn menyewa Colt menjadi pemandu untuk menemukan tempat tinggal yang baru setelah Colt berhasil menyelamatkannya dari salah satu usaha percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Selama perjalanan mereka, ketertarikan di antara keduanya pun tumbuh semakin besar dan tak tertahankan. Colt mendapati dirinya melawan emosi yang meluap ketika aturan dunia mereka yang berbeda saling berbenturan. Sementara itu, Jocelyn terus berusaha dengan gigih meyakinkan Colt tentang ketulusan hatinya. Dapatkah Jocelyn menyembuhkan luka masa lalu Colt? Sanggupkah Colt menghapus prasangka yang telah melekat sekian lama? Akankah Jocelyn dan Colt menjawab panggilan cinta mereka?



 

Kalau di novel Johanna Lindsey yang sebelum-sebelumnya diceritaken bahwa bangsawan Inggris menikah dengan orang Amerikam, seperti cerita James dan Georgina. Nah, seperti sebelumnya biasanya bangsawan  Inggris itu hanya mau menikah dengan bangsawan juga. Tapi kali ini kisah ini tentang si janda bangsawan Inggris dengan seorang Indian.

Colt Thunder atau White Thunder adalah satu-satunya orang yang bertahan hidup dari kelompoknya. Ibunya memaksanya melarikan diri ke rumah Jessie, sesaat sebelum perang dimulai. Seluruh keluarga Colt meninggal di peperangan itu, kecuali adik beda ibunya. Ya seperti dibuku sebelumnya (Brave The Wild Wind), Jessi dan Colt memang sudah bersahabat sejak kecil, namun Colt menyadari ada ikatan lain antara dirinya dan Jessie, itulah mengapa walaupun Jessie telanjang di depannya dia tidak pernah merasakan hal lain.

Selama hidup bersama Jessie, Colt belajar bersikap seperti orang kulit putih. Bahkan kekasihnya pun rela melepas keperawanannya untuk Colt, karena mengiranya orang berkulit putih. Sayangnya begitu ayah sang gadis mengetahui latar belakang Colt, dia langsung marah besar. Colt nyaris meninggal di tangan sang ayah.

Semenjak saat itu Colt tidak ingin menjalin hubungan dengan wanita berkulit putih.

Lady Jocelyn memiliki sebuah rahasia yang menyangkut dengan nama baik almarhum suaminya. Satu-satunya cara agar nama baik suaminya itu tidak tercemar adalah menikahi pria yang tidak mengenal suaminya sama sekali atau dia harus memiliki kekasih sebelum menikah dengan pria yang di inginkannya.

Jocelyn yang memang telah menghabiskan tiga tahun hidupnya dengan berpindah-pindah untuk menghindari pembunuh yang ingin membunuhnya, namun di perjalannya dia diselamatkan oleh seorang Indian. Jocelyn langsung menginginkan Colt begitu dia melihatnya, dia bahkan rela membayar mahal pria itu agar dia mau menjadi pengawalnya.

Colt awalnya menolak tawaran sang Duchess, tapi pertemuan mereka berikutnya memaksa Colt untuk menerima tawaran itu. Colt berusaha sebisanya untuk menghindari sang Duchess, dia berusaha untuk tidak menghabiskan malamnya di sekitar perkemahan sang Duchess karena dia tidak ingin menyiksa dirinya dengan membanyangkan pakaian apa yang dikenakan sang Duchess ketika tidur.

Jocelyn semakin hari semakin menginginkan Colt dia bahkan sengaja mengatur rencana agar Colt masuk ke kamarnya ketika dia sedang sendirian.

Walaupun hampir gagal, akhirnya Colt masuk ke perangkap sang Duchess. Colt merasa dirinya telah dimanfaatkan oleh Jocelyn, dia marah pada wanita itu, tapi dia juga tidak bisa menghindari dari kebutuhannya untuk selalu berada dekat dengan Sang Duchess.

Jocelyn pun menyadari bahwa dia menikmati hubungannya dengan Colt, walaupun mereka sering bertengkar tapi Jocelyn menginginkan Colt.

Colt bekerja untuk mengantar Jocelyn ke Wyoming dan di saat perjalanan mereka berakhir, nyawa Jocelyn semakin terancam. Colt merencanakan perjalanan yang berbeda. Dia meminta Jocelyn untuk berkuda hanya berdua dengannya sementara itu para pengikutnya melakukan perjalanan seperti biasa.

Selama diperjalanan Jocelyn nyaris terjatuh dari kuda karena kelelahan karena itu Colt menawarkan kudanya untuk sang Duchess. Jocelyn ada di kuda yang sama dengan Colt, sementara Jocelyn tertidur, Colt justru menikmati acara 'berkuda' yang spesial dengan sang Duchess.

Jocelyn tidak pernah tahu mengapa Colt begitu membencinya sampai dia mengetahui tentang masa lalu Colt. Hanya saja dia terlalu keras kepala untuk mengalah dan mengatakan bahwa dia mencintai Colt. Colt juga merasa sang Duchess tidak akan mau menikah dengannya karena dia adalah seorang Indian.

Pertengkaran antara Jocelyn dan Colt cukup seru, disamping itu pembunuh bayaran yang bernama Angel juga ketegangan yang berbeda di kisah ini.

Sebenarnya sewaktu membaca buku seri Wyoming ini, saya membacanya mundur dari buku ketiga ke buku kedua. Kisah tentang sipembunuh bayaran a.k.a Angel inilah yang membuatku tertarik dengan seri ini. Tapi kalau disuruh milih yang mana paling bagus, saya bingung kerena ketiganya bagus. Yang paling menarik adalah seri ini membuatku jadi menyukai film-film tentang coboy dan juga orang Indian. :))

No comments:

Post a Comment