Jun 4, 2012

Good Fight - Christian Simamora





Dia tak benar-benar mencintaimu, kau dan aku sama-sama tahu itu.

Dibawakannya kau bunga, tetapi bukan kesukaanmu. Digenggamnya jemarimu, tetapi tidak cukup mesra. Dia mencium bibir indahmu, lalu cepat-cepat menyudahinya.

Puaskah kau dengan cinta seperti itu?

Sampai kapan kau terus duduk di situ, menunggu dia berbalik menginginimu?

Berhentilah mengabaikanku.

Tak bisakah kau memberiku kesempatan juga? Lirik aku sebentar saja. Dengarkan aku sebentar saja. Biar aku buat kau percaya, hanya aku yang bisa membuatmu bahagia.

Hanya aku—bukan dia.


Mari kita review novel ini dari covernya, awalany aku kurang mengerti cover ini tentanga apa, tapi setelah aku membacanya. Akhirnya aku paham. Yupp... itu ternyata gambar kancing baju dan lensa kamera.

Begitu aku tahu kalau Jo adalah seorang fotografer, aku berharap akan ada cerita tentang fotography, tapi ternyata tidak. Kebanyak isi novel ini berkicau tentang fashion, pakaian bermerek, dsb. Metropop lahh..

Kisahnya tentang dua anak manusia yang memiliki kisah yang sama. Sama-sama menjadi orang ketiga. Tere jadi orang ketiga dari hubungan pertunangan pacarnya dengan wanita pilihan orang tua lelaki itu. Sedangkan Jo jadi orang ketiga di pernikah seorang pemilik perusahaan.

Awal kisah, Tere dan Jo adalah dua orang yang selalu bertengkar. Tere sangat benci pada Jo, dan Jo sangat suka membuat Tere marah. Tapi semuanya berubah dalam satu malam, setelah Tere dan Jo tanpa sengaja saling curhat.

Tapi cerita tidak berakhir disini. Inti pesan yang ingin disampaikan adalah agar pembaca tidak menjadi orang ketiga. Bahwa menjadi orang ketiga itu tidak baik bagi orang lain juga bagi diri sendiri. Karna sesungguhnya percintaan yang asik itu simple. Pria single ketemu wanita single dan ta.. da.. jadian dehh.. :)

Dari sinopsis aku sedikit kecewa, soalnya aku mengira bisa mendapatkan kisah yang bittersweet seperti di sinopsisnya, tapi ternyata tidak. Novel ini banyak cicit cuit di sana sini. Intinya sih simple aja. Tapi penulisnya bisa bikin penasaran, membuat pembaca ingin membaca lagi. Walaupun dikasusku, aku hanya akan menjadi string kutip dua ( " ) daripada mebaca narasi yang cicit cuit itu.. *sorry bang Chriss*

Tapi harus dihargailah, bagaimanapun juga menulis novel sampe setebal itu tidak mudah. Btw waktu tahu penulis favorite dari si penulis ini, aku jadi sadar, cerita hot di dalamnya hampir sama dengan cara JL bercerita.. hehehe

Aku rasa ini adegan waktu pacar Jo mendapati Tere di apartemen Jo :))

Anyway... 3 dari 5 bintang buat novel ini, ntah kenapa aku merasa membuang uang percuma untuk cicit cuit yang aku lewatkan di novel ini.. :(


No comments:

Post a Comment