Jun 19, 2012

Dancing At Midnight - Julia Quinn




 
Sinopsis:
Lady Arabella Blydon, atau Belle, punya kecantikan sekaligus kecerdasan yang jarang dimiliki oleh wanita lain. Namun, ia merasa lelah menghadapi para pria yang mendekatinya selama ini karena mereka hanya memuja kecantikannya tanpa menghargai kecerdasannya, sehingga ia memutuskan untuk berlibur di pedesaan guna menenangkan diri.

Lord John Blackwood adalah seorang pahlawan perang yang memiliki masa lalu kelam, dan hal itu terus membuatnya dihantui perasaan bersalah sehingga ia merasa khawatir untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Sampai ia bertemu dengan Belle yang memesona. Belle membuat John bersemangat hidup kembali dan melupakan masa lalunya. Di lain pihak, Belle telah terpikat pada John sejak pertama kali mereka bertemu karena John ternyata sangat menghargai kecerdasan seorang wanita. Akan tetapi, rasa sakit, ketakutan, dan masa lalu yang terus membayangi John membuatnya berpikir kalau ia tidak layak untuk mendapatkan Belle, apalagi ditambah dengan keadaan fisiknya yang tak sempurna.

Mampukah Belle membuat John membuka hatinya untuk mencintai lagi? Apakah ketulusan cinta Belle mampu menyembuhkan jiwa dan hati John yang telah tersiksa sejak lama?



Hal yang membuat saya tertarik dengan cerita ini karena keduanya suka membaca, hanya saja Belle lebih gila. Penglihatan Belle bahkan mulai memburuk akibat hobby membacanya. Dalam buku pertamanya, Splendid, kita dapat mengetahui bahwa Belle sudah dua kali melewatkan musim pencarian jodoh, namun belum menemukan pasangan yang tepat untukknya. Bukan karena dia tidak cantik atau tidak ada yang menyukai, justru dari semua pria yang mendekatinya tidak ada satupun yang menarik perhatiannya. Dia merasa tidak ada satu pun dari pria-pria itu yang akan menyukai hobbi membacanya. Karna pada jaman itu, wanita hanya diperbolehkan tampil cantik, bukan tampil pintar!

Tapi justru saat dia bertemu dengan pria yang tepat, pria itu menjauhinya. Karna masa lalunya, John harus menjauhi Belle, dia tidak mau Belle terluka. Tapi dia juga tidak rela bila Belle akan menikah dengan pria lain, apalagi bila pria itu adalah kakaknya sendiri.

Cerita ini nggak seramai buku pertamanya sih.. Tapi cukup bikin gregetan juga, pasalnya si John orangnya rada penakut sepertinya. Kurang gentle waktu ngadepin musuh lamanya itu, apalagi yang terakhir jadi dewa penolong adalah perempuan, rasanya gimana gitu. Harusnya laki-laki itu lebih hebat dari wanitanya.. hahaha

Tiga bintang buat novel ini. Rasanya Julia Quinn semakin memikat hatiku. Apalagi gaya cerita Julia yang mengalir dan terkesan ceplas-ceplos, bisa bikin ngakak. 

Love,

@yuuCaaaa

No comments:

Post a Comment