Add to Goodreads
Penulis: Bella Widjaja, Brigitta NS, Donna Talitha
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Published August 2009
Paperback, 328 pages
cinta yang terlepas, ditemukan, dan segala yang legit di antaranya:
Dunia nyata boleh tidak masuk akal, tapi fiksi harus masuk akal. Namun bagaimana dengan karya blog yang ditulis menjadi sepotong prosa?
Ini adalah kisah tiga perempuan: Donna yang percaya diri tapi rapuh, Bee yang tenang-tenang menghanyutkan tapi serbasalah, dan Nie yang mapan tapi plin-plan. Mereka hidup dalam dunia di kepala mereka serta tokoh-tokoh yang berinteraksi di sekeliling mereka, maya dan nyata.
Ketika petualangan terus berlanjut; cinta datang dan pergi; rahasia tersimpan dan terungkap, bisakah tiga perempuan itu menghadapi hantu-hantu putus asa, patah hati, rasa kecewa, dan kesedihan yang terus membayang pada setiap keputusan yang mereka buat?
Jalinan kisah tiga novela ini diangkat dari blog lesbian populer yang nikmatnya selegit camilan.
Club camilan, club 3 lesbian.
Hal yang menggelitik sebenarnya. Saya bukan orang yang mendukung
hubungan sesama jenis. Karena menurut saya, sejak bumi diciptakan
bersama manusia pertama, Tuhan sudah menetapkan pasangan yang sepadan
untuk kita.
Adam berpasangan dengan Hawa, lelaki dengan wanita. Tidak ada
yang salah dengan itu, yang salah hanya manusianya yang tidak bisa
memaafkan dan menerima dirinya apa adanya.
Tapi saya tertarik dengan pasangan sesama jenis ini, mereka
memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Mungkin karena mereka minoritas,
biasanya minoritas akan saling melindungi dan mendukung. Ahh.. Andai
saja hubungan seperti itu tidak hanya dimiliki oleh para lesbian.
Buku ini seperti cerita dalam cerita. Jadi ada tiga orang sahabat yang sama-sama lesbian bercerita tentang tiga orang wanita yang lebian juga. Jadi dalam satu novela ini ada 3 cerita. Saya coba bahas satu-satu deh...
Donat:
Bercerita tentang Donna dengan masalah keluarga-nya yang kompleks. Selain masalah keluarga, masalah percintaannya juga rumit. Donna tidak suka terikat, walalupun dia punya kekasih (perempuan tentunnya) dia masih suka berhubungan dengan wanita lain.
"Cinta adalah binatang buas, kamu dapat menjinakkannnya, sehingga dia setia dan tunduk pada mu. Tapi biar bagaimanapun dia adalah binatang liar. Saat suasana hatinya sedang buruk atau kamu lengah, kamu akan diterkam dan dicabik-cabik olehnya."
Kisah keluarganya berawal dari masalalunya sebagai anak dari istri kedua ayahnya. Ibu kandungnya sudah meninggal dan dia dirawat oleh sang istri pertama. Ibu yang menyanyanginya dengan sepenuh hati. Ibu yang tidak tahu rahasianya.
"Dua perempuan; ibu dan anaknya. Sama-sama menyimpan rahasia. Sama-sama tak sanggup membaginya. Sama-sama menghadapi kematian. Sama-sama dikejar ketakutan. "
Untuk cerita Donat harus saya akui, saya sangat menyukainya. Rate four for this story.
Bolu:
Bercerita tentang Bee. Bagian ini ceritanya agak tarik ulur dan saya kurang menikmatinya. Sorry but this part I want to throw it.
Brownies:
Bercerita tentang Nies dan kekasihnya yang sudah hidup bersama bertahun-tahun. Tapi sayangnya hubungan mereka renggang karena terbentur hal-hal sepele yang berakibat kerusakan fatal.
Nies bertemu dengan wanita dari sebuah Club malam dan atas dasar kasihan dia membawa wanita itu menginap di rumahnya. Wanita itu yang menyadari kebaikan Nies dan tahu tentang rasahasinya, menawarkan dirinya pada Nies.
"Tau apa kau, perempuan, tentang cinta lesbian. Kau bahkan tidak
bisa membedakan antara jatuh cinta dan kasihan. Jangan mengasihaniku,
perempuan..."
Nies mengira hubungannya dengan kekasihnya bisa membaik, dia mencoba untuk menemui wanita itu tapi sayangnya keluarga wanita itu terlanjur mengetahui hubungan mereka.
"Aku
perempuan, Sayang. Tidak satu pun bagian t ubuhku, tidak juga jemariku
yang mampu menikmati selaput dara milikmu. Aku tidak butuh liang, tidak
butuh keperawanan, aku hanya butuh cinta untuk bercinta denganmu, Sayang"
Cerita ini terlalu sedih dan membosankan. Ratenya 2 aja.
Nah kalau dirata-ratakan jadinya 2.3 dan saya pake pembulatan kebawah jadinya 2. hehehe
No comments:
Post a Comment