Add to Goodreads
Perjalananku bukan perjalananmu
Perjalananku adalah perjalananmu
Jauh. Mengapa setiap orang terobsesi oleh kata itu? Marco Polo melintasi perjalanan panjang dari Venesia hingga negeri Mongol. Para pengelana lautan mengarungi samudra luas. Para pendaki menyabung nyawa menaklukkan puncak.
Juga terpukau pesona kata "jauh", si musafir menceburkan diri dalam sebuah perjalanan akbar keliling dunia. Menyelundup ke tanah terlarang di Himalaya, mendiami Kashmir yang misterius, hingga menjadi saksi kemelut perang dan pembantaian. Dimulai dari sebuah mimpi, ini adalah perjuangan untuk mencari sebuah makna.
Hingga akhirnya setelah mengelana begitu jauh, si musafir pulang, bersujud di samping ranjang ibunya. Dan justru dari ibunya yang tidak pernah ke mana-mana itulah, dia menemukan satu demi satu makna perjalanan yang selama ini terabaikan.
Titik nol...
Semuanya berawal dari nol, tidak akan pernah ada 100 tanpa nol, apalagi satu juta.. :)
Bagi saya, titik nol itu adalah keluarga. Dalam hal ini mama dan bapak, just two of them.
Saya memulai membaca buku ini diperjalanan saya pulang ke Medan, saya mengira saya bisa menyelesaikannya sebelum saya kembali ke Jakarta lagi, tapi sayangnya... Tidak. --"
Dan saya pun terlambat menuliskan review ini dan menebal siapa santa saya. Maafkan saya, santa.. :)
So this book, yang tebalnya 552 halaman ini, punya buanyak sekali kisah dan perjalanan yang mengunjungi lebih dari 5 negara.. *mata belo*
Jujur saja, buku ini adalah buku pertama tentang perjalanan yang saya baca dan saya bersyukur dan berterimakasih atas hadiah santa ini, karena ini bukan hanya tentang perjalanan fisik, tapi juga perjalanan jiwa.
Saya juga suka travelling, terutama traveling yang nyemplung ke air. Seorang sahabat mengatakan, kalau kita traveling, jangan hanya sekedar traveling dan melihat yang indah-indah. Jadikan moment itu sebagai moment refleksi, kembali dari perjalanani itu kita harus bisa membawa pulang 'suatu perbedaan'
Jadi buku ini bercerita tentang penulis yang semakin hari semakin 'dewasa' dan dalam tiap perjalanannya dia menemukan 'sesuatu' yang membuatnya mejadi orang yang berbeda.
Buku ini dimulai dengan kenekatan sang penulis yang memulai perjalannya setelah dia lulus dari universitas China yang terkenal. Disaat mahasiswa lain sibuk mencari pekerjaan baru, dia makah melupakan ijazahnya dan memulai perjalanannya. Walaupun orang tuanya menentang hal itu, tapi dia tetap pada keputusannya.
Bahkan, saya sendiri harus mengakui kegilaan dari sang penulis.
Sang penulis juga mendampingi kisah perjalannya dengan kisah dia dan keluarganya. Kisah tentang ibunya yang sedang menderita melawan kanker.
Hal yang unik, karena kedua kisah ini saling mengalir.
Diawal-awal saya sangat menikmati kisahnya. Tapi semakin lama, saya merasa .... 'Saya tidak sanggup meneruskannya'
Perasaan ini muncul ketika sang penulis bercerita tentang India, mungkin saya terlalu mendramatisir, tapi semua hal yang ditulis disitu, membuat saya tidak ingin ke India. Selanjutnya bercerita tentang negara yang sedang berperang dan sejenisnya. Yang membuat saya ngeri sendiri.
Saya menyukai buku ini dan saya juga sudah membacanya sampai akhir, walaupun buku ini bukanlah buku yang akan saya baca ulang.. :)
Annnndddddd....
Like I said before, Santa saya itu pemurah sangat.. Jadi sejak awal itu beliau sudah terang-terangan menyatakan siapa dirinya.. Jujur aja hal ini membuat saya sedikit kecewa... Karena tantangannya kurang.. ;)
Tapi, saya juga ragu jangan-jangan santa saya ini bikin jebakan dengan sengaja menyelipkan tiket kereta api yang berisikan nama orang lain yang juga anak BBI, jadi saya pun berusaha memecahkan ridle sederhananya..
"Menebakku tidaklah susah, saya pernah mereview buku yang saya kirimkan ini.."
Nah loh, walau sederhana tapi tanpa tiket kereta itu... Bisa gempor juga cariin atu-atu isi postingan anak BBI.. Jadi, saya hanya memeriksa isi blog tersangka utama dan tadaa..
Beliau memang sudang pernah mereview buku Kooong... :))
So my santa is Bang Helvry Sinaga si empunya Blog Buku Helvry
hahahahaa...
ReplyDeleteaduh saya ceroboh sekali meninggalkan tiket itu di sana..hahahaha
maksudnya mau menjadikan pembatas buku, namun lupa saya ambil ketika mau dikirimkan...maklumlah buru buru, #alesan...
selamat menikmati buku yg pernah aku review itu ya yu :-)
apa-apaan ini! ini bukan riddle namanya! *getok bang helvry*
ReplyDelete