Miss Pesimis - aliaZalea

 

Bertahun-tahun Adriana Amandira memendam cinta pada Baron tanpa berani memperlihatkannya, karena mengira dia bukan tipe wanita yang disukai lelaki itu. Sepuluh tahun kemudian, ketika sudah sama-sama dewasa dan sukses, kenyataan berkata lain dan kesempatan terbuka untuknya untuk memiliki kebersamaan mereka.

Namun ketika Baron melamarnya, Adriana bimbang. Jika ia menerima pinangan lelaki itu, berarti dia akan melukai hati Oli, tunangan Baron yang juga teman mereka.

Adriana merasa frustrasi, patah hati. Untuk melupakan Baron, dia lalu memutuskan untuk melakukan perbuatan gila-gilaan yang belum pernah dilakukannya selama hidup, dan bukan khas dirinya. Salah satunya, dia ingin sekali berkencan dengan seseorang, sembarang lelaki, siapa pun dia. Dan Adriana tak mengira, bahwa yang datang menyambut tawarannya adalah sahabatnya sendiri.

Serius demi apapun, aku berharap dapat menemukan ebook novel berbahasa Indonesia yang lainnya.. Hahaha.. Maaf bukan bermaksud membajak, hanya saja itu rasanya lebih bertahan lama dari sebuah novel :-p .

Kisah ini terlalu mudah untuk ditebak awalnya, tapi karena penulisnya cukup bijak, saya cukup menikmatinya. 

Sesuai dengan judulnya, Miss Pesimis, saya sedikit geregetan dengan tokoh wanita ini. Bagaimana tidak? 

Karakternya terlalu pasrah dan selalu mengenang masa lalunya. Dia nggak move on!

Adriana wanita yang pintar dan memiliki karir yang cemerlang juga. Sayangnya dia lebih sering menghabiskan waktunya dengan semua kesibukannya sendiri, dia jarang menghabiskan waktunya di luar untuk melakukan sosialita (read: memancing cowok) haha

Dia masih sibuk memikirkan mantannya dan mengasihani dirinya sendiri karena merasa tidak bisa menarik perhatian pria itu. Sementara Ervin si playboy tampan yang terlalu nyama dengan status 'pertemanannya' dengan Adriana, sampai-sampai dia tidak sadar bahwa temannya itu memiliki daya tarik khusus.

Ervin tidak rela sahabatnya itu melakukan hal bodoh dengan menawarkan dirinya pada sembarangan pria. Itulah alasan mengapa Ervin mau melakukan semua hal bodoh yang terlintas di benak Adriana. Namun diluar dugaan Ervin hal 'bodoh' tersebutlah yang membuatnya rela menjual mobil sportnya dan menukarnya dengan mobil keluarga, membeli sebuah rumah, dan memikirkan sebuah pernikahan.

Adriana tidak menginginkan hal lain dari Ervin kebahagian yang telah diberikan Ervin padanya sudah cukup. Dia bahkan tidak mau repot-repot meminta pertanggung jawaban dari Ervin atas bayi yang sedang dikandungnya. Dia merasa Ervin tidak harus terbebani dengan bayi itu, kerena Adriana sendirilah yang telah berbohong dengan mengatakan bahwa dia sudah minum pil KB pada malam itu.

Tapi yang namanya novel yang bagus versi aku adalah novel yang bisa menorehkan rasa sakit dan bahagian diakhirnya. Yup, novel ini happy ending kok, dengan sedikit keajaiban dan pertengkaran keluarga, akhirnya Ervin menikah dengan Adriana.