"Anda ingin pasangan date Anda tingginya antara 165 hingga 180 sentimeter?"
"Betul."
"Untuk umur, Anda memilih antara 26 hingga 40. Betul?"
"Ya."
"Anda terbuka dipasangkan dengan laki-laki dari berbagai ras?
Aku tertawa mengiyakan.
"Anda mengharuskan pasangan date Anda single dan unattached. Apakah Anda bersedia dating dengan laki-laki yang statusnya baru 'pisah' dengan istri mereka?"
"Nggak. Saya ingin laki-laki single, se-single-single-nya."
Rencana hidup Titania Larasati buyar setelah menemukan Brandon, pacarnya selama tiga tahun, berselingkuh dengan sekretarisnya. Dalam usaha untuk melupakan kejadian itu dan kata-kata yang diucapkan oleh Brandon bahwa dialah satu-satunya laki-laki yang akan pernah menginginkannya, Titania rela mengeluarkan dua ribu dolar untuk memperoleh jasa blind date profesional, yang menjanjikan sebuah pernikahan dalam waktu kurang dari enam bulan. Dengan bantuan adiknya yang suka sok tahu dan agen blind date yang pantang menyerah, Titania bertekad membuktikan bahwa Brandon salah
Wuaallaaa... karna bulan Juli berakhir hari ini dan postingan di blog ini masih di angka satuan, mau tak mau saya mencoba menambah postingan di bulan ini.
Sebenarnya aku sudah lama membaca e-book ini, hehehe.. ini ulahnya Devi yg membagikan link utk download novel ini.. :-p
Pertama hal yang paling bikin aku kesel di cerita ini adalah.. tidak lain tidak bukan.. karena profesi tokoh utama prianya.. -Reilley-
Dikisahkan pria bule ini berprofesi sebagai programmer tapi sering kasih pelatihan dan pindah-pindah lokasi...
Baiklah akan saya ungkapkan saya profesi saya sekarang ini. Software Tester for Migration Data. But before it, I was a programmer. Aku gak tahu bagaimana seorang programmer di luar negri, tapi yang aku tahu dengan sangat jelas, seorang programmer hanya berpindah tugas bila projectnya pindah atau clientnya berganti. Dan sebuah project besar -yang bisa bikin programmer kaya- biasanya akan selesai lama, minimal satu tahun. Oya.. satu hal lagi, programmer tidak pernah memberikan training. Ada bagian yang berisikan orang-orang yang kami sebut implementation support.
FYI seorang programmer hanya tahu bagaimana back process dari aplikasi yang digunakan oleh user (kalian). Seorang testerlah yang tahu bagaimana cara mengoperasikan aplikasi dengan benar, jadi kemungkinan besar yang jadi implementation support adalah tester atau orang tertentu yang memang sudah dipersiapkan untuk menjadi implementation support.
Satu hal lagi yang aku ketahui, diluar negri salarynya tester lebih besar dari programmer. Tapi di negriku tercinta ini, salarinya sama wae, bahkan terkadang developer lebih kaya :((
Tapi karena aku hanya seorang wanita, aku merasa profesi programmer(developer) tidak cocok untuk karirku ke depan. Itu adalah alasan utama aku resign dari kantor sebelumnya dan alasan menolak tawaran dari bos di kantor baru untuk jadi developer. :-D
Lalu kalau ditanya apa mau jadi tester terus? Tentu saya akan jawab tidak. Karena saya sedan menargetkan posisi lain, tapi saya rasa saya akan bertahan di dunia IT ini.
Hahaha.. sorry readers, aku jadi keenakan curcol.
Back to the book..
Sebagai perbandingan, penulis yang satu ini membuat tokoh di masing-masing bukunya saling berhubungan. Namun karena permainan karakternya tidak terlalu kuat, aku tidak merasakan kalau aku memiliki buku yang satu maka aku harus memiliki buku yang lain. Atau aku tidak merasa tokoh sampingan di novel yang satu menarik perhatianku, maka ada baiknya aku membaca tentang tokoh itu dibuku yang lain. NO! Aku tidak merasakannya.
Dari gaya cerita, gak perlu diragukan lah ya... Penulisnya Gramedia memang nggak bisa dipandang sebelah mata, boo... Bagus.
Walaupun kisahnya menggunakan plot 'aku' sebagai tokoh utama, tapi aku masih bisa merasakan Reilley yang perfect. Walaupun pria seperti itu hanya akan tetap berada di dalam novel.
Kisah tentang pencarian cinta dan kepercayaan atas nama cinta. Titania yang pernah terluka bertemu the perfect man, lalu ada bumbu sana-sini, dan berakhir dengan happy ending story.
Yahh.. thanks God, buku ini ada endingnya. :)
Hahahha mungkin penulisnya kurang observasi tentang pekerjaan programer yuu ^^
ReplyDeleteMungkin... :)
ReplyDelete